PPHH Pasarkan Hasil Hutan Kalsel

by admin
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO-Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan kini memiliki Pusat Pemasaran Hasil Hutan (PPHH) yang kemarin siang diresmikan Gubernur Sahbirin Noor.

PPHK yang merupakan unit khusus yang dibentuk Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel itu dibangun semenarik mungkin. Bukan hanya berisi galeri tempat memajang dan memasarkan produk hasil hutan. PPHK juga dilengkapi pusat informasi dan data, musala, toilet dan kafe dengan menu khas hasil hutan, misalnya teh gaharu dan sebagainya.

Gubernur mengungkapkan hutan tropis Kalimantan memiliki potensi luar biasa. Potensi itu memiliki nilai ekonomis dan dapat menyejahterakan masyarakatnya. Keberadaan PPHH menjadi sarana untuk membantu UMKM di bidang kehutanan untuk memasarkan produknya,’’ ujarnya.

“Hutan Kalimantan adalah hutan tropis yang kaya sumber daya yang dapat diolah dan bernilai ekonomis. Kalau di kabupaten dan kota ada Dekranasda, tetapi masih terbatas produknya. Tetapi masyarakat luar daerah bisa datang ke sana untuk mencari produk khasnya.  Sedangkan PPHH menjadi pusatnya dan lebih mengakomodir semua potensi hasil hutan,” bebernya.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Hanif Faisol Nurofiq, mengatakan, PPHH berisi semua data tentang produk  hasil hutan dan menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang kehutanan.

“Semua produk terdeteksi di sini. Termasuk produk mana yang menghasilkan ekonomi tinggi dan akan kita support,” ujarnya.

Sebenarnya, kata Hanif, pemasaran produk merupakan tugas Dinas Perdagangan dan Dinas Perindustrian. Tetapi, bedanya dengan PPHH di unit ini, menurutnya, akan lebih fokus ke produk hasil hutan.

Beberapa hasil UMKM yang memasarkan produknya, di antaranya kemiri,  kayu manis ,madu kelulut dan sebagainya.

“Semuanya kita satukan di sini. Karena, selama ini pasarnya morat marit. Jadi kini kita satukan pusat pasarnya sehingga orang mudah datang dan mendapat informasi. Misalnya, orang mau beli, perlu berapa ton, kita siapkan. Termasuk datanya juga disiapkan” jelasnya.

Hanif mengaku, sudah ada investor Cina yang ingin menjalin kerjasama dalam hal produk madu dalam skala besar. Hal itu, menurutnya, merupakan bukti bahwa hasil hutan berisi potensi besar.

Lebih lanjut Hanif mengatakan, pihaknya membantu pelaku usaha hutan untuk memasarkan produknya karena masalah yang kerap terjadi adalah kesulitan pemasaran.

“Sehingga, kami berinisiatif untuk membentuk unit khusus pusat pemasaran hasil hutan. Tujuannya adalah melakukan fungsi pemasaran hasil hutan di dalam dan di luar Provinsi Kalsel,” ujarnya.

Tujuan lainnya dalam pembentukan PPHH adalah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, meningkatkan pemasaran produk hasil hutan untuk masyarakat luas, mendistribusikan dari semua KPH, melakukan pengumpulan informasi dan optimalisasi nilai tambah produk hasil hutan.

“Kami berharap PPHH bisa menjadi salah satu UPT yang dapat memperkuat fungsi Dinas Kehutanan. Sesuai cita-cita Bapak Gubernur,  hutan lestari hutan sejahtera,” urainya.

Sebelumnya, kata Hanif, PPHH yang terletak di Jalan Gatot Subroto itu adalah kantor peredaran hasil hutan dan perizinan. PPHH akan menjadi UPT dan akan menjadi salah satu obyek kunjungan tur diplomatik pada 16-18 Oktober nanti sebagai rangkaian Peringatan Hari Pangan Sedunia yang dihadiri  41 dubes dan organisasi internasional. tya/slm

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar