Polisi Selidiki Ambruknya Gedung Alfamart

by baritopost.co.id
0 comment 4 minutes read

*Korban Meninggal Dunia 5 Orang
*Gubernur Minta Bangunan Bertingkat Dievaluasi

Banjarmasin, BARITO – Pihak kepolisian bergerak cepat menyelidiki insiden ambruknya bangunan minimarket Alfamart di Jalan Ahmad Yani Km 14 Kelurahan Gambut Barat, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Senin (18/4) petang. Sejumlah pihak dipanggil ke Mapolda Kalsel untuk dimintai keterangan. Sementara, jumlah korban meninggal dunia akibat insiden tersebut bertambah menjadi lima orang, Selasa (19/4).

“Penyelidikan, ditangani Satuan Reserse Kriminal Polres Banjar,” kata Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Mochamad Rifa’i dalam konferensi pers di Mako Polda Kalsel, Selasa (19/4).

Menurut Rifa’I, kepolisian telah meminta keterangan dari empat orang, yaitu dua korban selamat yang merupakan karyawan Alfamart dan dua orang dari pihak manajemen Alfamart. “Penyelidikan terus dilakukan oleh Reskrim,” ujarnya.

Karena masih penyelidikan, imbuhnya, polisi belum dapat menyimpulkan penyebab ambruknya bangunan toko tiga lantai yang menewaskan lima orang dan belasan orang terluka itu.

“Belum dipastikan. Kami juga akan memeriksa pemilik bangunan yang disewa oleh Alfamart ini,” kata Rifa’i.

Sebelumnya, Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rikwanto mengatakan pihaknya mendatangkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri cabang Surabaya, Polda Jawa Timur, untuk mengecek ambruknya bangunan minimarket Alfamart itu.

“Mudah-mudahan besok sudah datang untuk melakukan pemeriksaan dan olah TKP,” kata dia saat ditemui memantau evakuasi para korban di lokasi kejadian, Senin (18/4) malam.

Diakui Rikwanto hasil keterangan warga sekitar, bangunan yang ambruk memang telah berusia puluhan tahun.

Kemudian kondisi alam, seperti kerap terendam air karena wilayah rawa dan adanya bencana banjir, sehingga patut diduga secara konstruksi bangunan tersebut tidak sesuai dengan kondisi awal berdiri.

“Jadi ini bangunan tua dan disewa oleh Alfamart,” ujarnya.

Sementara itu, diperoleh informasi bahwa diduga Izin Mendirikan Bangunan (IMB) gedung ruko Alfamart yang ambruk itu hanya untuk bangunan berlantai dua dan dua pintu dengan luas 135 meter persegi. Izin diberikan pada 2012. Namun, ternyata ruko tersebut dibangun berlantai tiga.

Kemarin, jumlah korban meninggal dunia akibat insiden ambruknya gedung minimarket Alfamart di Gambut itu bertambah. Korban terakhir meninggal dunia adalah karyawan toko ritel modern tersebut, bernama Hanafi (22). Lajang asal Nagara, Kabupaten Hulu Sungai Selatan itu meninggal dunia, Selasa (19/4) sekitar pukul 13.00 Wita, dalam perawatan di RSI Sultan Agung Banjarbaru.

Dengan demikian, total korban yang meninggal dunia dari insiden runtuhnya gedung Alfamart pada Senin (18/4) petang itu menjadi lima orang.
Sebelumnya empat orang meninggal dunia di lokasi reruntuhan, yakni Ahmad Nayada (25), Edy Priyanto (37), Misnawati (karyawan Alfamart), dan Akbar Riansyah (25/karyawan Alfamart).

Sedangkan korban yang mengalami luka, adalah Noorsyifa (karyawan Alfamart), Irfan, Yulia Ratna (karyawan Alfamart), Fahrul Reza (21), Hefianor, Agus Santoso (35), Lia Agustina (20/karyawan Alfamart), Arini (30), dan Bahransyah (relawan kecelakaan kerja).

Terkait insiden ambruknya bangunan Alfamart ini, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap bangunan-bangunan bertingkat di daerah ini. ‘’Harus dilakukan. Nanti kita minta pihak-pihak terkait,’’ katanya di sela-sela memantau proses evakuasi para korban di lokasi kejadian, Selasa (19/4) dinihari sekitar pukul 01.00 Wita.

Hal seada dikatakan Ketua DPRD Kalsel Supian HK. Dia mengimbau pihak-pihak terkait agar mengevaluasi kelayakan bangunan-bangunan rumah dan toko bertingkat.

“Peristiwa ini merupakan pelajaran bagi kita semua. Oleh karenanya para pemilik bangunan dan pihak terkait agar mengevaluasi kelayakan bangunannya, supaya hal serupa tidak terulang lagi,” tegasnya di sela-sela memantau proses evakuasi para korban, Selasa (19/4) pagi.

“Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, setelah evaluasi terhadap bangunan kita jalankan,” lanjutnya, seraya mengucapkan turut berduka cita atas kejadian ini.

Sementara itu, BP Jamsostek memastikan para karyawan Alfamart yang menjadi korban ambruk bangunan tempat kerjanya itu tersebut terdaftar menjadi Peserta BP Jamsostek melalui PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk.

Kepala Kantor Cabang BP Jamsostek Banjarmasin Bunyamin Najmi bahkan langsung meninjau lokasi kejadian serta mengunjungi korban tersebut di beberapa rumah sakit.

“Kita berdoa bersama agar semua korban dapat segera dievakuasi dan dalam keadaan selamat,” ucap Bunyamin di sela-sela saat mengunjungi korban di RSI Sultan Agung.

Menurut Bunyamin, pihaknya langsung mendata dan mencari informasi terkait korban musibah ambruknya bangunan ruko Alfamart yang menjadi peserta BP Jamsostek. Agar segera ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit rekanan trauma centre BP Jamsostek.

“Para korban yang menjadi peserta BP Jamsostek akan ditanggung pengobatan sampai sembuh, karena termasuk dalam manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja yaitu biaya pengobatan tanpa batas sampai peserta dinyatakan sembuh,” jelas Bunyamin.

Corporate Affairs Director Alfamart Solihin, melalui akun Instagram, menyatakan manajemen Alfamart turut prihatin dan berbelasungkawa atas robohnya bangunan toko Alfamart di Jalan Ahmad Yani Km 14 Kabupaten Banjar.

“Kita sama-sama berdoa karena saat ini masih dilakukan evakuasi atas korban, yang dibantu oleh Polda Kalsel, Basarnas, Polres Banjar, Damkar dan Relawan,”

“Doa dan dukungan kami bersama keluarga karyawan dan masyarakat yang tertimpa musibah robohnya bangunan ini. Alfamart akan menanggung biaya pengobatan dan santunan kepada para korban,” tulisnya di laman instagram @alfamart, Senin (18/4) malam.

net/sop/mr’s/dya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment