Polda Kalsel Sidik Kasus Mahasiswi Unggah Konten Medsos yang Diduga Meragukan Pancasila 

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin,BARITO – Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) kini tengah melakukan penyidikan atas kasus konten media sosial (Medsos)  yang berisi video opini diduga meragukan Pancasila yang diunggah seorang mahasiswi di Kalsel. Kapolda Kalsel, Irjen Pol Rikwanto saat dikonfirmasi wartawan  Jumat (23/7/2021).

mengatakan, kasus tersebut kini tengah ditangani oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) dan mahasiswi yang bersangkutan juga dimintai keterangan.

“Ya itu kan tersiar di medsos dan diihat orang banyak. Itu diperiksa oleh siber, nanti siber akan meneliti apakah yang dia sampaikan itu melanggar Undang-Undang (UU) ITE atau UU yang lainnya. Nanti kita lihat dari penyidikan yang dilakukan,” kata Kapolda.

Meski demikian, terhadap mahasiswi yang bersangkutan dan juga belum ada status tersangka yang ditetapkan.

Kepolisian kata dia selain memintai keterangan mahasiswi berinisial AAK ,  juga meminta keterangan ahli untuk menganalisa pernyataan yang disampaikan oleh mahasiswi yang bersangkutan melalui unggahan video tersebut.

“Tidak ditahan Itu pertimbangan penyidik. Tapi kalau hasil pemeriksaan yang bersangkutan diperiksa, kemudian keterangan ahli dianalisa dalam gelar perkara nanti bisa ditentukan ini masuk pelanggaran pidana yang mana. Apakah ditersangkakan atau tidak,” kata Kapolda.

Kapolda mengatakan, dalam video yang diunggah oleh mahasiswi yang bersangkutan, mahasiswi tersebut terkesan meragukan Pancasila.

Informasi dihimpun Barito Post,  mahasiswi yang berinisial AAK mengunggah konten video tersebut kurang lebih sepekan lalu ke sejumlah media sosial termasuk Tiktok dan Instagram.

Dalam video tersebut, AAK mengungkapkan anggapannya bahwa Pancasila tidak efektif dalam mengatasi permasalahan  yang dialami Indonesia saat ini termasuk pandemi Covid-19.

“Kalau memang Pancasila itu unggul dan bisa jadi jawaban bagi problem bangsa-bangsa dia gak perlu dilindungi. Justru sebaliknya, orang-orang pasti akan sukarela ikut Pancasila dan buktikan aja kalau Pancasila itu memang unggul,” kata AAK dalam video unggahannya.

“Minimal dalam mengatasi wabah corona lah, Faktanya imbas wabah yang gagal ditangani dengan pancasila itu, RI kini turun menjadi negara menengah ke bawah, setara dengan Timor Leste dan Samoa,” lanjutnya dalam video tersebut.

Atas hal ini Kapolda Kalsel mengatakan, masa pandemi Covid-19 saat ini adalah ujian bagi seluruh komponen Bangsa Indonesia bukan hanya pemerintah tapi seluruh pribadi masyarakat Indonesia.

Mantan Kapolda Maluku Utara ini  menilai, di tengah kondisi demikian seharusnya seluruh komponen bangsa bahu-membahu dalam rangka menghadapi ancaman Covid-19.

“Tidak ada kaitannya dengan ideologi dan dasar negara. Kaitannya dengan menjaga kesehatan baik pribadi, keluarga dan kelompok,” pungkas Kapolda.

 Editor Mercurius

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment