Pj Bupati Batola Harap Angka Stunting di Batola Turun

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
Pj Bupati Batola Mujiyat

Marabahan, BARITOPOST.CO.ID – Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola) Mujiyat secara simbolis me-launching aplikasi LANTINGKUU BATOLA (Lanjutkan Atasi Stunting ke Arah Maju Untuk Barito Kuala) di Aula Mufakat, Kamis (2/11).

Kegiatan tersebut juga diihadiri oleh forkopimda setempat, Sekretaris Daerah Ir H Zulkipli Yadi Noor, Staf Ahli, kepala SKPD, Camat, Kepala Puskesmas serta kader Posyandu.

Launching aplikasi LANTINGKUU BATOLA yang diinisiasi oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)  itu, sangat diapresiasi Pj Bupati Mujiyat.

Ia pun langsung menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Diskominfo dan SKPD serta Bagian Organisasi Setda Kabupaten Barito Kuala, karena telah sukses meluncurkan aplikasi tersebut.

Dengan adanya aplikasi LANTINGKUU, diharapkan Mujiyat bisa mendukung percepatan penurunan stunting  yang ada di Batola, yakni melalui ketepatan data penderita stunting dan penanganannya.

“Sebagaimana diketahui bersama bahwa angka stunting di Kabupaten Barito Kuala tertinggi dari kabupaten/kota di Kalimantan Selatan,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkab Batola Dukung Pemenuhan Hak Anak

Menurut Mujiyat, dalam peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021  mengenai percepatan penurunan stunting telah ditindaklanjuti dengan rembuk stunting bersama TPPS kabupaten dan kecamatan serta desa lokus stunting.

Mujiyat menyampaikan pula usaha Pemkab Batola yang telah bersama-sama merangkul seluruh SKPD untuk lakukan intervensi pencegahan dan penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif guna turunkan angka stunting di Kabupaten Barito Kuala.

Mujiyat mengungkapkan kerjasama seluruh pihak pada 30 desa lokus yang harus dilakukan percepatan penurunan stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan yang ada di desa masing-masing.

“Kerjasama semua pihak sangat diperlukan menjadi satu kesatuan yang terintegritasi mulai dari SKPD, camat, kepala desa, para pelaku usaha dan juga elemen masyarakat karena status gizi dan kesehatan ibu dan anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia,” sebutnya.

Sambung Mujiyat lagi, “Hal itu diperlukan dalam rangka menyiapkan generasi produktif yang berkompeten untuk menyambut bonus demografi 2030 nanti.”

Di akhir sambutan Mujiyat meminta kepada SKPD pengampu stunting agar memanfaatkan aplikasi Lantingkuu dengan sebaik-baiknya, juga melakukan update data penanganan stunting secara cepat dan tepat agar permasalahan penanganan stunting diketahui secara dini dan dapat diselesaikan dengan segera.

Mujiyat mengajak untuk saling berkolaborasi dan bersinergi dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting di kabupaten Barito Kuala, sehingga menjadi kabupaten yang bebas stunting.

(Adv Diskominfo/(R.G/Pict by Ben)

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment