Perlu Ratusan Juta Perbaiki Sekolah Yang Terbakar

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Terdampaknya Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebun Bunga 9, Banjarmasin Timur atas peristiwa kebakaran Selasa (20/04) kemarin. Memaksa Dinas Pendidikan untuk membuat rencana renovasi bangunan.

Pasalnya, kondisi sekolah dua kelas mengalami rusak parah atas musibah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengatakan sudah mulai meninjau kondisi sekolah untuk mengetahui apa saja kerusakan dan berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk perbaikan.

“Hari ini kita baru saja meninjau lokasi. Nanti kemudian akan kita rencanakan bagaimana soal anggaran perbaikannya,” katanya.

Totok melanjutkan, terkait rencana belajar tatap muka tahun ajaran nanti, untuk sementara SDN Kebun Bunga akan diatur ship.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SD, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan, diperkirakan perlu biaya sebesar Rp 900 Juta untuk memulihkan kerusakan akibat amukan api.

Pasalnya, dari pantauan yang dilakukannya di lokasi kebakaran, setidaknya terdapat tiga ruangan yang rusak akibat diamuk api. Yakni dua ruang kelas dan satu ruangan mushola.

“Diperkirakan perlu Rp 400 Juta untuk satu lokal (ruangan). Jadi kalau diperkirakan perlu Rp 900 juta agar bisa memulihkan semua, termasuk fasilitas belajar yang rusak,” ungkapnya saat ditemui awak media belum lama tadi disela pemantauannya.

Saat ditanya kapan realisasi perbaikan sekolah tersebut akan dimulai, Nuryadi mengakui bahwa hal tersebut tentu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Pasalnya Disdik sendiri akan mencoba akan mencoba melakukan refocusing dana di anggaran perubahan untuk melakukan perbaikan.

karena itu, ia mengaku harus sesegera mungkin melakukan pendataan serta menyampaikan laporan kepada Kepala Disdik Kota Banjarmasin terkait apa saja yang harus diperbaiki.

“Ini jadi perhatian kita bersama. Dan jelas bantuan akan ada karena ini bencana yang harus kita tanggulangi. Secepatnya kami akan laporkan secara tertulis kepada atasan. Melihat kondisinya saja rusak berat, ini tidak mungkin bisa difungsikan sebagai ruang belajar,” bebernya.

Lantas apakah kejadian tersebut bakal mempengaruhi persiapan sekolah dalam menghadapi proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Tahun Ajaran Baru tahun 2021/2022?

Terkait hal itu, Nuryadi menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak akan berpengaruh proses PTM yang rencananya akan dimulai pada Juli mendatang.

“Insyaallah tidak pengaruh, karena masih ada banyak ruang kelas lain yang masih bisa dipakai untuk belajar nanti. Lalu di sini kan bangunannya dua lantai. Selain itu kapasitas siswa yang hadir juga cuma 50 persennya saja,” tukasnya.

Dikonfirmasi terpisah, untuk mengantisipasi adanya siswa yang tidak kebagian ruang belajar karena kelasnya ikut terbakar. Kepala Disdik Kota Banjarmasin mengatakan bahwa pihak sekolah akan menjalankan pola shift agar seluruh siswa bisa mendapatkan haknya dalam proses PTM nanti.

“Jadi masih memungkinkan untuk menjalankan PTM dengan pola shift untuk kelas 1 dan 3. Sedangkan kelas lainnya normal, saat PTM nanti,” tutupnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment