Peran Perempuan Sebagai Pendidik Dalam Keluarga

by admin
0 comment 5 minutes read

Oleh:  Mursidah*)

Perempuan adalah salah satu perbincangan yang sering di dengar. Salah satu peran perempuan yang kini dapat dilihat adalah sebagai pendidik, maraknya seorang pendidik dari kalangan perempuan sangat terbuka.

Pendidikan dan perempuan, merupakan dua elemen yang berbeda namun tak dapat dipisahkan. Sistem pendidikan jika tak menyertakan perempuan maka itu bukan esensi pendidikan, karena pendidikan adalah bagaimana menciptakan keadilan yang humanis. Karena dengan mengalienasi perempuan dari pendidikan, maka sama halnya dengan melanggengkan kebodohan untuk dominasi kekuasaan pada segelintir mahkluk.

Secara teoritis perempuan atau seorang ibu dari anaknya dan istri dari suaminya memerankan peran yang sangat penting dalam keluarga, dimana perempuan dapat membantu suami sebagai pendidik utama anak-anaknya, yang menurut pandangan Islam ini adalah kodratnya sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya.

Sejarah awal Islam telah memaparkan kenyataan bahwa Islam justru mendorong dan mengangkat kemuliaan perempuan yang belum pernah diberikan sebelumnya oleh suku bangsa mana pun dan peradaban tua sebelum Islam.Pada Saat ini, Islam menjadi salah satu agama yang paling mendapat banyak sorotan dalam kaitannya terhadap status dan aturan yang diberikan agama ini terhadap kaum perempuan.

Al-Qur’an sebagai buku petunjuk samawisendiri secarakomprehensif dan lugas memaparkan hak asasi perempuan dan laki-laki yang sama, hakitu meliputi hak dalam beribadah, keyakinan, pendidikan, potensi spiritual, hak sebagai manusia, dan eksistensi menyeluruh pada hampir semua sektor kehidupan.

Sejak awal Islam mencanangkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Di sisi lain ada yang memaknainya dengan “persamaan” dan diindentikan dengan produk pemikiran Barat yang tercermin dalam “kebebasan” yang dibelikan dalam gerakan woman liberation.7Hal ini yang tidak sejalan  dengan pemahaman Islam karena cenderung kepada menyebabkan kebebasan yang berlebihan di beberapa aspek.

Perempuan sebagaimana telah ditunjuk sebagai seorang ibu, untuk mengajarkan kepada anak-anaknya, memiliki peranan paling penting dalam keluarga, seorang perempuan yang di harapkan mampu melengkapi biduk rumah tangga nya, tidak hanya berprofesi sebagai anggota dalam keluarga, sebagai istri dari suaminya dan sebagai pengajar dari anak-anaknya, melainkan peran seorang perempuan lebih baik dari itu, perannya sebagai pendidik, sebagai pemimpin, sebagai pekerja, sebagai perawat, semua itu dilakukan oleh seorang perempuan sebagaiaman hak-haknya yang telah ditetapkan.

Seorang ibu apabila mampu mejaga moral anaknya maka ibu tersebut mampu menjaga moral bangsa. Lahirnya generasi emas penerus bangsa adalah hasil dari pendidikan keluarga yang sebagian besar di dominasi oleh pendidikan seorang ibu.  Ibu yang pertama kali mendidik dan mengenalkan dunia kepada anak menjadikan suatu keutuhan sistem. idak dapat dimungkiri bahwa mengabaikan perempuan berarti mengabaikan setengah dari potensi masyarakat, dan melecehkan mereka berarti melecehkan seluruh manusia karena tidak seorang manusia pun kecuali Adam dan Hawa as.yang tidak lahir melalui seorang perempuan.

Ilmu pengetahuan semakin penting bagi perempuan ketika dia akan tampil menjadi ibu bagi anak-anaknya, agar mampu melahirkan generasi yang berkualitas, maka perempuan pun (ibu) harus berkualitas terlebih dahulu.

Sebagai seorang yang beragama, kita percaya bahwa Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan perempuan sedemikian itu untuk mengemban tugas yang berat, yakni mendidik dan membentuk watak serta kepribadian anak.

Menurut R.A Kartini dalam pemikirannya, perempuan  sebagai pendidik pertama manusia Kartini terutama membebankan peran pembentukan watak manusia kepada wanita, karena perempuan lah pendidik pertama manusia.

Dalam suratnya kepada N.v.Z., yang dimuat di Kolonial Weekblad,25 Desember 1902, ia mengatakan:  “Kewajiban yang diterapkan oleh ibu alam sendiri kepada perempuan: pendidik pertama umat manusia!Bukan tanpa alasan orang mengatakan: kebaikan dan kejahatan diminum anak bersama air susu ibu. Alam sendirilah yang menunjuk dia untuk melakukan kewajiban itu.Sebagai ibu dialah pendidik pertama umat manusia.Di pangkuannya anak pertama-tama belajar merasa, berpikir, berbicara.Dan dalam kebanyakan hal pendidikan yang pertama-tama ini bukan tanpa arti untuk seluruh hidupnya.Tangan ibulah yang pertama-tama meletakan benih kebaikan dan kejahatan dalam hati manusia, yang tidak jarang dibawa sepanjang hidupnya.Dan bagaimana sekarang ibu-ibu Jawa dapat mendidik anak-anaknya, kalau mereka sendiri tidak terdidik? Peradaban dan kecerdasan bangsa Jawa tidak akandapat maju dengan pesatnya, kalau perempuan dalam hal itu terbelakang, tidak mempunyai tugas”.

Agar perempuan dapat berperan optimal sebagai tiang penyangga kehidupandan keajaiban dunia, tentu saja wanita harus melengkapi dirinya dengan berbagai perangkat yang memungkinkannya tampil sebagai perempuan hebat.

Ilmu adalah sesuatu yang membuat seorang perempuan  menjadi hebat. Dengan ilmu, seorang perempuan akan naik derajatnya. Dengan ilmu, seorang perempuan akan terlihat eksistensinya. Dan dengan ilmu, posisi perempuan  di masyarakat tidak akan pernah termarjinalkan.

Ilmu ibarat cahaya yang akan menerangi langkah kaki perempuan menuju masa depan. Perempuan  berilmu pasti terangkat derajatnya. Sebaliknya, perempuan bodoh dan kurang pengetahuan, hanya akan dianggap sebagai makhluk lemah yang bisa diperdayakan, bukan diberdayakan.

Demikian penting ilmu yang dimiliki orangtua terlebih ilmu seorang ibu yang mampumenjadikan jiwa anak berkarakter dan berwatak baik atau buruk, sehingga nya kewajiban atas pendidikan anak tertuju pada kedua orangtua ketika anak masih dalam kandungan hingga sampai anak dewasa. Untuk itu pentinglah seorang ibu memiliki ilmu yang cerdas,baik, agar watak ibu turun pada anak-anak yang ia asuh.

Pendidikan sangatlah penting bagi setiap manusia, pendidikan moral akhlak bahkan pendidikan intelektual, perempuan yang menjadi pendidik utama bagi anak, hendaknya bagi perempuan itu setidak-tidaknya memiliki pendidikan tinggi pula, kecerdasan perempuan yang di harapkan mampu pula mencerdaskan anak-anaknya dapat menjadi alasan bagi peran perempuan sebagai pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya.

Sebagai seorang perempuan yang ditugaskan untuk menjadi pengajar pertama bagi anak-anaknya tidak semerta-merta ia hanya mengajarkan yang ia ketahui, ibu yang mampu melahirkan generasi cerdas bagi nusa dan bangsa haruslah pula memiliki kecerdasan dalam dirinya, bagi seorang perempuan tidaklah salah jika memiliki pendidikan yang tinggi agar dapat mencerdaskan  anak-anaknya.

Perempuan memiliki peranan yang sangat penting dalam hal pendidikan, bahkan pendidikan pertama yang diberikan kepada anak ialah dari seorang ibu. Ibu memiliki andil yang besar dalam melakukan pengembangan potensi anak. Bukan berati tugas mendidik hanya diberikan kepada ibu semata, ayah juga berpengaruh terhadap proses pendidikan anak, namun tidak seotentik seorang ibu. Karena ibu memiliki keterikatan batin yang kuat dengan anak. Ada sebuah pepatah yang mengatakan jika perempuan cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula. Hal tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan akan berpengaruh dalam pola pikir dalam berkeluarga, cara mendidika anak dan menerapkan prinsip-prinsip keadilan di keluarga. (*)

*) Guru SMA Negeri 8 Banjarmasin

 

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment