Pengembalian Insentif Jadi Keluhan Tenaga Medis Penanggulangan Covid-19

by baritopost.co.id
0 comment 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Tenaga medis yang jadi garda terdepan penanggulangan pandemi virus Corona (Covid-19) di rumah sakit rujukan, kini mengeluhkan adanya kebijakan pengembalian insentif. Penarikan insentif yang bersumber dari APBD itu dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Karena insentif tersebut ditarik, maka sejumlah tenaga medis akhirnya menyampaikan aduan ke DPRD Kalsel melalui Komisi IV membidangi kesehatan.

Adanya keluhan tenaga medis itu diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM Lutfi Saifuddin kepada wartawan di Banjarmasin, Kamis (24/9/2020).

Lutfi menuturkan pihaknya di Komisi IV menerima aduan dari tenaga medis, yang rata-rata berasal dari rumah sakit rujukan penanggulangan Covid-19.

“Komisi IV sangat menyayangkan pengembalian insentif yang sudah diberikan, karena kita sangat menghargai perjuangan teman-teman digaris terdepan penanggulangan Covid-19 ini, sebab taruhannya nyawa,” beber Lutfi Saifuddin.

Politisi Gerindra ini menyebutkan total pengembalian insentif itu dilihat cukup besar, yakni sekitar Rp7.500.000. Tentu jumlah nominal itu tidak sepadan dengan perjuangan para tenaga medis ini sebagai garda terdepan penanggulangan Covid-19 di Kalsel.

“Alangkah bijaknya pengembalian insentif itu ditinjau ulang atau dibatalkan,” pintanya.

Lutfi beralasan karena perjuangan tenaga medis ini mempertaruhkan segalanya termasuk nyawa mereka. Terlebih lagi mereka tidak bertemu dengan keluarga selama berbulan-bulan.

“Kalau itu dipaksakan untuk ditarik, kita khawatir tentu akan mempengaruhi semangat kerja mereka termasuk psikologisnya. Bisa jadi nantinya menurunkan imunitas mereka karena beban pikiran,” pungkasnya.

 

Penulis : Sopian

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment