Penerimaan Masuk SMK 5 Dinilai Kurang Adil Orangtua Siswa Mengadu ke DPRD Kalsel

by admin
0 comment 3 minutes read

SAMPAIKAN KELUHAN-Puluhan orangtua siswa yang anaknya gagal diterima di SMK 5 Banjarmasin, spontan menyampaikan keluhannya ke DPRD Kalsel dan diterima Sekretaris DPRD Kalsel HAM Rozaniansyah.(foto : sophan-brt)

 

*Nilai Rendah Ada Kartu Indonesia Pintar Diterima

Banjarmasin, BARITO-Hasil penerimaan siswa baru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 5 Banjarmasin, yang diumumkan, Jumat (7/7/2019) jadi ajang protes para orangtua calon siswa yang anak mereka gagal diterima di sekolah tersebut.

Sebabnya, siswa baru yang dinyatakan lolos dan diterima di SMK 5 Banjarmasin bukan sepenuhnya berdasarkan nilai tertinggi Hasil Ujian Akhir Nasional (UAN). Pasalnya, dari pendaftar yang dinyatakan lolos dan diterima ada yang nilai Hasil UANnya rendah tapi ada memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), sementara nilai Hasil UANnya tinggi tanpa ada KIP malah tidak lolos dan gagal diterima di SMK 5 Banjarmasin.

Sedangkan kouta siswa baru di sekolah tersebut sebanyak 832 siswa dengan 17 jurusan. Sehingga pengumuman hasil penerimaan siswa baru tersebut menuai protes dari ratusan orangtua calon siswa yang gagal memasukan anaknya bersekolah di SMK 5 Banjarmasin.

Mereka yang kecewa atas hasil penerimaan siswa baru tersebut spontan menyampaikan keluhannya ke DPRD Kalimantan Selatan. Namun berbarengan anggota dewan tidak berada di tempat karena sedang berada di luar daerah, puluhan orangtua calon siswa ini melalui perwakilannya hanya diterima Sekretaris DPRD Kalsel HAM Rozaniansyah.

Perwakilan orangtua calon siswa, Nasir dan M Kasim menyampaikan keluh kesahnya kepada Sekwan Rozaniansyah terkait hasil penerimaan siswa baru di SMK 5 Banjarmasin, adanya permasalahan tersebut, Sekwan selanjutnya akan meneruskan kepada komisi membidangi pendidikan, yaitu Komisi IV, karena berbarengan anggota dewan sedang tidak berada di tempat.

Kepada wartawan, M Kasim orangtua calon siswa menyatakan kami spontan datang ke dewan ini untuk menyampaikan kekecewaan hati kami atas hasil pengumuman penerimaan siswa baru di SMK 5 Banjarmasin.

Ditambahkan Nasir orangtua calon siswa lainnya, hasil kelulusan penerimaan siswa baru di SMK 5 yang lulus dan diterima di sekolah itu justru NEM atau nilainya rendah karena menggunakan KIP

Sementara anak-anak yang nilainya diatas standar malah tidak lulus dan gagal diterima di SMK 5.

Dicontohkannya, anaknya dengan nilai Hasil UAN 221,00, tapi gagal diterima di sekolah tersebut, sementara yang diterima nilainya lebih rendah, ada 14, 15, tapi yang diterima itu ada memiliki KIP.

“Yang jadi masalah itu kenapa yang diterima di SMK 5 ini bukan mengacu pada nilai (NEM, red) tertinggi, tapi yang memiliki KIP itu diutamakan meski nilainya rendah,” sentilnya.

Soal kebijakan itu, saya malah baru mengetahui setelah ada pengumuman hasil penerimaan siswa baru dari pihak sekolah.

“Dua hari pendaftaran baru keluar kebijakan soal KIP itu,” ujar Nasir mengutip penjelasan pihak sekolah

Rekannya, M Kasim menambahkan, kalau ada kebijakan seperti itu, seharusnya disosialisasikan, ini malah ngga ada sosialisasi.

Saat dibukanya pendaftaran siswa baru, lanjutnya, persyaratannya itu tidak ada soal KIP, sementara syarat yang dicantumkan itu seperti kartu sehat, bebas dari buta warna dan nilai (NEM), sementara KIP tidak ada dicantumkan di persyaratan itu.

M Sukri orangtua calon siswa lainnya turut menambahkan, untuk penerimaan siswa baru di SMK ini tanpa zonasi, tapi berdasarkan nilai atau NEM dan itu tepat saja, tapi kenapa pakai KIP, itu yang kami pertanyakan.

“Kasihan yang nilainya tinggi, tapi tidak lulus masuk SMK 5, sementara yang diterima itu nilainya rendah ada KIP,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzy meski tidak berada ditempat, karena sedang melaksanakan tugas ke Kabupaten Kotabaru, begitu mendapat informasi dari wartawan langsung menindaklanjuti dengan menghubungi Kepala Bidang SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, agar secepatnya ditindaklanjuti permasalahan di SMK 5 Banjarmasin.

“Keluhan orangtua calon siswa baru itu saya tindaklanjuti dengan menghubungi Kabid SMK, agar secepatnya bertemu pihak sekolah untuk menindaklanjuti permasalahan tersebut,” ujar Yazidie via telepon.

Bahkan Yazidie melalui sambungan telepon langsung berkomunikasi mendengarkan keluhan dari perwakilan orangtua calon siswa yang anaknya gagal diterima di SMK 5 Banjarmasin. Mereka disarankan politisi PKB ini agar kembali ke SMK 5 guna mempertanyakan kembali permasalahan yang terjadi disana, karena Kabid SMK sudah diminta langsung menanyakan permasalahan itu ke pihak sekolah.sop

 

 

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment