Pemko Buka Pelatihan Usaha Produktif Bagi 28 Panti Asuhan

by baritopost.co.id
1 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Pemerintah Kota Banjarmasin pada program tahun 2020, membuka pelatihan usaha produktif bagi 28 panti asuhan yang ada di kota ini.

Demikian disampaikan Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Banjarmasin Dr Ibnu Sabil kepada wartawan ketika usia mengikuti rapat di gedung DPRD Kota Banjarmasin.

Menurutnya, saat ini Dinas Sosial Kota Banjarmasin telah mendata sebanyak 28 panti asuhan yang akan diberikan pelatihan untuk bisa buka usaha produktif agar tidak bergantung pada donatur semata.

“Pemko Banjarmasin telah membuka pelatihan usaha produktif bagi panti asuhan yang ada di Kota Banjarmasin, Tapi pelatihan yang akan kita buat ke depannya ini yang bersifat produktif, hingga panti asuhan itu nantinya tidak lagi mengulurkan tangan atau mengharapkan pihak ketiga sebagai donatur, namun sudah bisa mandiri,” katanya.

Karenanya, ungkap Ibnu Sabil, pihaknya menekankan pelatihan bagaimana bisa membuka usaha produktif, misalnya bisa mengembangkan usaha catering atau usaha makanan.

“Jadi para penghuni panti asuhan itu nantinya kalau sudah ke luar bisa berusaha sendiri, itu jadi bekal hidup mereka ke depannya sebagai wirausaha,” ujarnya.

Ditambahkannya rencana pihaknya untuk membuat percontohan panti-panti asuhan yang bisa mengembangkan usaha bank sampah.

“Kita cobalah membawa mereka keluar, melihat panti-panti asuhan di daerah lain yang bisa mengembangkan diri berwirausaha hingga menjadi mandiri,” tambahnya.

Misal salah satunya di daerah Jawa itu, yakni di Pemalang, ada panti asuhan yang bisa mandiri hanya dibiayai pengembangan bank sampah menjadi wirausaha.

“Panti asuhan di Pemalang itu sangat hebat, mereka mengolah hasil sampah itu jadi barang berekonomi tinggi, hingga sangat laku di pasaran,” paparnya.

Menurut yang dia saksikan sendiri, para penghuni panti asuhan di Pemaang itu bisa mendaur ulang barang dari sampah plastik jadi pot bunga, atau suvenir untuk pernikahan dan lainnya.

“Inikan perlu sentuhan kreativitas saja, kita mau buat hal seperti ini bagi panti asuhan di daerah kita, pasti bisa,” ucapnya lagi.

Dia mengungkapkan, ada sebanyak 28 panti asuhan di daerah ini, di mana penghuninya puluhan orang per pantinya, sejauh ini banyak pembinaan bersifat bantuan untuk kelangsungan hidup, ini menjadi tidak produktif.

“Kalau urusan kebutuhan sandang pangan yang diberikan pemerintah kota itu kan melalui bagian Kesra, kita di Dinsos berupaya memberi pelatihan agar mereka bisa mandiri, ” ujar Sabil.

Dia berharap, pihak legislatif memberikan dukungan besar bagi program Dinsos untuk pembinaan panti asuhan ke arah ekonomi kreatif ini, tentunya di pembahasan anggaran.

“Saat inikan sedang pembahasan RAPBD, moga anggaran untuk pembinaan panti asuhan ini dapat perhatian,” pungkasnya.

Penulis: Fani

Baca Artikel Lainnya

1 comment

Siti Salimah Jumat, 25 Maret 2022, 22:11 - 22:11

28 panti asuhan itu panti apa saja? Apakah bisa diperjelas nama-nama panti asuhannya?

Reply

Leave a Comment