Pelatih Tenis Meja ini Utamakan Disiplin Prokes Hindari Pandemi Covid-19

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Masa pandemi virus Corona pertengahan tahun 2019 lalu membuat Khairul Umam (49) harus pulang kampung, karena sejak meninggalnya sang ayah lantaran sakit stroke, Umam, panggilan warga Jalan Kayu Tangi 1 Jalur 2 Kelurahan Sungai Miai Banjarmasin Utara ini harus pulang ke Banjarmasin .

Menjadi pelatih Tenis Meja di Surabaya Jawa Timur dia tinggalkan saat sang ayah sakit keras dan sudah dites negatif Covid-19. Untuk itulah bagi anak almarhum Syamsuri Jingga ini menyatakan, utamakan Protokol Kesehatan (Prokes) guna menghindari penularan virus Mahkota tersebut.

Saat ditemui di rumahnya, nampak warung rumah makan khas Banjar itu menyediakan sabun cair untuk cuci tangan di kran air ledeng yang permanen dari wastafel. Sedangkan pengunjung yang mau makan pun diimbau tetap mengenakan masker.

“Alhamdulilah, kalau vaksin saya sudah disuntik dua kali. Untuk itu saya juga
imbau warga sekitar ikut vaksinasi karena penting meningkatkan imun tubuh. Juga kalau ada keperluan bepergian bisa terkendala karena tidak divaksin. Termasuk pergi umroh maupun haji, “ingatnya.

Di rumahnya sekaligus warung makan itu juga dibantu tetangga bernama Mala (63) yang pernah terpapar dan harus menjalani isolasi mandiri bersama seluruh keluarga ibu itu di rumah yang bersebelahan dengan Umam.

Dulu sering dipesan orang pemko catering makanan, sekarang sepi, namun kini mulai ada nasi kotak. Sementara mengharapkan mahasiswa juga belum masuk kampus saat ini.

“Jadi setelah, sembuh isoman bu Mala kami ajak kerja di warung itu. Yang penting utamakan Prokes, InsyaAllah kita terhindar dari Covid-19,”ingat Umam. Dan warga di sini juga prihatin dan mendorong agar semangat menjalani kesehatan di usia tua.

Sementara dirinya, dulu sempat usai pergi jalan datang ke rumah langsung mandi waktu masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Umam yang setiap sorenya melatih anak-anak privat latihan tenis meja ini juga menguraikan Prokes di tempat latihan di Gang Bawang Putih Gatot Subroto Banjarmasin Timur. “Di gedung Gedung Komunitas masyarakat Pencinta Tenis Meja (Kompetem) itu, wajib jaga jarak dan masker, “terangnya.

Sementara sebelum latihan dan sesudah juga diminta tidak berkerumun, sedangkan di luar gedung serta di dalam disediakan hand sanitizer. “Anak-anak cukup ketat kalau soal Prokes itu, apalagi ini kan olahraga sehingga salah satu faktor menambah kuat imun tubuh, “tambahnya.

Dulu pernah ungkapnya, salah satu pemain diisolasi tapi yang yang usia lansia, namun tidak sampai meninggal. Selanjutnya gedung ditutup sepekan dan disemprot guna membunuh virus Corona.

Pria anak tertua dari tiga saudara ini juga, selama di Surabaya menjadi
Pelatih Tenis Meja dibawah Koni. “Alhamdulillah honor ditanggung pemda sana. namun Juni 2019 saya harus pulang karena ayah meninggal, di saat masih tingginya angka terpapar Covid-19 di rumah sakit, “ujarnya.

Hal itu juga membuat dia harus membatalkan diri ikut persiapan menghadapi PON XX yang sedang berlangsung di Papua saat ini. Di Jatim waktu itu situasi terpapar yang meninggal karena Covid banyak meninggal.

Diakuinya disiplin Prokes, lainnya seperti tak bersentuhan atau jaga jarak atau kerumunan hingga lebih baik di rumah kalau tidak ada kepentingan. Hal itu juga berlaku bagi dua saudaranya yang jarang silaturahmi di rumah orang tua mereka yang ditempati Umam.

Maklum mereka sibuk dengan keluarganya, lantaran Rahmi di kerja di Baristan. Sementara
Elva selaku ketua dokter hewan Kalsel di kantor Bivet, keduanya di Kota Banjarbaru.

Umam berharap tim pon XX
Kalsel masuk 10 besar di Papua. Namun sayang Cabang Olahraga (Cabor) tenis dicoret sangat sayangkan. “Mestinya cabor terkait air, Banjarmasin sebagai mota seribu Sungai dapat menghasilkan atlit berprestasi, “ujar Umam yang pernah dua kali ke Cina waktu di Jatim dulu.

Penulis : Arsuma

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment