Pelancong Terlanjur Kecewa

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Meskipun kelompok kelotok wisata sudah kembali mendapatkan izin berlayar dan dermaga di Siring Menara Pandang dibuka kembali. Namun, dibalik itu menyisakan luka mendalam bagi pelancong yang ingin menjelajah wisata sungai.

Kabar ini diterima dari seorang penggiat alam nusantara yang menerima perlakuan tak menyenangkan daripada kawanan motoris kelotok. Memang tidak ada yang dibuat celaka atau terluka, kekecewaan itu karena adanya pelarangan berwisata naik kelotok yang dilakukan oleh kelompok itu sendiri.

Kejadiannya, Rabu pagi (21/8) kemarin, pelancong dari Forum Ketua Urusan Internasional dari seluruh Indonesia dari Sabang sampai Maraoke yang dikomandoi Dosen Ekonomi Kreaktif Dr Arif Budiman, kaget saat aktivitasnya membawa rombongan dicegat oleh kelompok kelotok yang menghadang di tengah sungai. Sedikitnya ada 7 rombongan kelotok yang ingin berkunjung ke Lokbaintan terpaksa batal.

Penghadangan itu merupakan buntut penutupan dermaga kelotok Menara Pandang dan izin berlayar para motoris kelotok. Itu dilakukan agar motoris lainnya juga turut merasakan dua hari tidak mendapatkan penghasilan.

Dalam penghadangan itu, ada satu kelotok yang bisa lolos sampai ke Pasar Terapung Lok Baitan. Ia tak bisa dihentikan karena memang melaju cukup kencang dan paling depan sehingga belum sempat dihentikan para jurangan motoris.

Kejadian tersebut pimpinan rombongan Dosen Ekonomi ULM Banjarmasin Dr Arif Budiman mengaku kesal dan kecewa. Bahkan didalam kelotok juga berusaha mengubungi petinggi Pemko Banjarmasin Walikota H Ibnu Sina. Namun upaya untuk bisa menacapai Floting Market Lok Baintan tak berhasil, bahkan melalui pesan Whatsap justu Walikota H Ibnu Sina meminta maaf pada tamunya tersebut.

“Sungguh awalnya saya kecewa tetapi saya menyadari, semua rencana jika belum diijinkan yang diatas tentu saja tak bisa mencapi tujuan,’’ucap Arif.

Arif mengharapkan, Pemeritah Kota Banjarmasin untuk bersikap bijak dan cepat tanggap. Karena masalah yang dianggap kecil ini bisa fatal. Apalagi ini masalah wisata membangun kepercayaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama.

Selain itu, Arif juga menanggung rasa malu. Bahkan sampai tamunya mulai kembali banyak telepon berdering dan menanyakan masalah penghentikan wisata susur sungai yang sudah dijadualkan sejak enam bulan direncanakan. “udah-mudahan ini tak akan terulang lagi, karena wisata susur sungai yang dibangun selama ini tak mudah mengembalikan lagi dengan waktu yang singkat, ” ucap Arif.

Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment