Pakar: Masker Medis Lebih Leluasa Bicara dan Bernafas

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat  untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Profesor Dr Syamsul Arifin, menyarankan pejabat atau pembicara dalam rapat agar memakai masker medis sebagai upaya perlindungan dari Covid-19.

Dengan pejabat selalu disiplin menggunakan  masker yang baik dan benar, imbuhnya, maka menunjukkan kepada masyarakat bahwa pemerintah serius dalam upaya mengendalikan transmisi Covid-19.

“Disamping itu, juga menyampaikan pesan bahwa Covid-19 adalah penyakit yang benar-benar ada di tengah kita semua,” urainya.

Seperti diketahui, banyak sorotan dari berbagai pihak tentang perilaku pejabat atau public figure yang tidak sempurna memakai masker. Yakni, ketika berbicara dalam suatu pertemuan di ruang tertutup ataupun di luar, atau ketika diwawancarai,  masker diturunkan di dagu. Atau malah dilepas sama sekali selama beberapa menit.

Umumnya, alasan untuk melepas masker ketika berbicara adalah agar leluasa bernafas dan suaranya dapat didengar jelas

“Saya sarankan, jika sedang rapat, sebaiknya memakai masker medis.Karena suara tetap bisa jelas didengar dan tidak terlalu membuat sesak nafas,” ujarnya, akhir pekan lalu.

Masker medis, terang Syamsul Arifin, memang dirancang untuk beraktivitas.Apalagi, saat ini harga masker medis sudah terjangkau dibanding beberapa bulan lalu yang sempat mencapai Rp250 ribu per kotak.

Saat ini, harga masker medis sudah kembali murah, yakni sekitar Rp40 ribu per kotak berisi 50 masker.

Maka, menurut Syamsul, tidak ada alasan lagi untuk melepas atau menurunkan masker ketika berbicara.

Bahkan, jelas dia, masker kain pun tetap bisa bernafas.

“Ada masker kain yang dipola dengan bercelah atau berbentuk cembung.Jadi bukan masker kain yang datar.Pemakai masker kain yang cembung tetap bisa bernafas leluasa meski suara memang masih belum terdengar jelas,” ujarya.

Syamsul mengatakan, dirinya pernah menulis artikel “Masker Jangan Menjadi Perlindungan Semu”.

Dalam tulisannya itu, Syamsul menekankan pentingnya memakai masker dengan terlebih dahulu memahami fungsinya, sejak tahap persiapan, pemakaian sampai saat melepas masker.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalsel, Zulkifli, mengatakan, pemakaian masker dengan benar harus diterapkan ketika beraktivitas. Termasuk pada saat bekerja atau rapat yang mengharuskan berbicara di depan forum.

Apalagi, sebagai aparatur sipil negara dan pejabat, maka harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam hal kepatuhan memakai masker.

“Fungsi masker, disamping menjaga kesehatan diri sendiri, orang yang terdekat, juga sebagai edukasi. Jangan sampai masyarakat melihat pejabat ketika fotonya di koran atau di acara televisi memakai masker dengan tidak benar atau malah tidak memakai.  Mereka jadi berpikiran, pejabat saja tidak pakai masker, apalagi kita.Jangan sampai seperti itu,” ujarnya.

Pemakaian masker atau penerapan 3M dengan disiplin, menurutnya juga sebagai pengingat. Bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir, sehingga semua pihak harus tetap waspada.

Penulis: Cynthia

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment