Musisi Banua Berduka, Kepergian Dino Nevada Tinggalkan Kenangan

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Banjarmasin, BARITO – INNA lillahi wa inna ilaihi raji’un kabar duka kembali menyelimuti dunia musik cadas di Kalsel dan Kalteng .

Dino Nevada salah satu drummer senior wafat Kamis 30/1/2020/) malam sekitar pukul 23.15 WITA . Kabar berpulangnya mantan drummer Blazzert , satu grup musik cadas yang satu angkatan dengan grup lainnya di blantika musik cadas era 90 an seperti Big Boys, Jet Power, Alaska, Armada Rock, Pawakha dan The Monster serta Roack O2K itu diketahui melalui info di jejaring media sosial (medsos) baik Face Book (FB) maupun grup WhatsApp Messenger (WA) grup . Dino Nevada berpulang dalam usia 49 tahun .

Kepergian pria yang sehari harinya bekerja di Samsat (UPPD) Banjarmasin 1 ini cukup mengejutkan bagi rekan rekan musisi yang pernah mengenal almarhum. “Ya saya jarang ketemu almarhum sehingga kaget mendengar berita duka ketika membaca di berita duka grup WA kalaupun bertemu ketika di Kantor Samsat” ujar Iwan Lawang, seniman teater Taman Budaya Provinsi Kalsel yang dulunya juga seorang drummer musik rock kepada Barito Post usai ikut melepas jenazah almarhum temannya itu dari Masjid Al Jihad Cempaka Banjarmasin menuju ke peristirahatan terakhirnya , usai bada Jumat (31/1/2020) .

Iwan Lawang mengenang ketika masa kejayaan musik Rock era 90 an ketika dia sering nongkrong dan latihan bareng almarhum yang dulu tinggal di Jalan Pembangunan Banjarnasin “Almarhum dulu juga sempat bersama grup Piranha manggung sewaktu saat tragedi runtuhnya panggung SAS di stadion Lambung Mangkurat puluhan tahun silam” kenang Iwan Lawang .

Senada dikatakan Saldy Martha drummer Jet Power yang ikut melepas kepergian Dino Nevada . Saldi mengenal almarhum sebagai lelaki pendiam namun baik dan gaul “ Misalnya saja kenang Saldy, almarhum menjadikan rumah yang didiaminya dulu Jalan Pembangunan tempat nongkrong dan latihan band .

Sejumlah kerabat, teman kerja dan para musisi pun menyempatkan melayat ke rumah duka Jalan Gatot Subroto VIII/Merpati Kota Banjarmasin sebelum jenazah dimandikan dan disholatkan di Masjid Al Jihad Banjarmasin .

Sementara ucapan duka pun mengalir baik melalui status dan komentar di FB maupun WA . Misalnya saja Rifai mantan Basist The Rock Monster menulis Innalillahi wainna ilaihi rojiun , tlh berpulang kerahmatullah sahabat kt Dino samsir alam / Dino drum mlm ini , smga alm khusnul khotimah… Ammin Yra 🙏 . Disusul status dan komentar dari musisi lainnya seperti Riza Dohong (Braboetz) , GAE Peterson (Kalam) Gusti Ervin Wardhana ( Pawakha) , Rudy Laturette (VOC) ,Iyuh Lee Roth , H Sahsada Bakti (Thumband ) dan lainnya .

Selain mengucapkan turut berduka cita juga ada yang menanyakan penyebab meninggalnya almarhum . Mengingat cucu dari tokoh Banua (alm ) Gusti Syamsir Alam ini tidak aktif di media sosial . Namun berdasarkan info dari jemaah Masjid Al Jihad , almarhum Dino Nevada sempat dirawat di rumah sakit setelah terjatuh usai apel di kantornya .

Sekedar catatan di era 90 an ketika Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin merupakan salah satu barometer musik rock di Indonesia .

Pada masa itu ketika Log Zhelebour menggelar Festival Musik Rock se Indonesia ke V , dua grup Banjarmasin yakni Big Boys dan Rock Monster mewakili Kalimantan di ajang festival musik rock paling bergengsi di Indonesia saat itu . Big Boys berhasil terpilih sebagai 10 grup rock terbaik selain Power Metal (Surabaya) yang menjadi jawaranya saat itu .

Namun Big Boys berhasil menempatkan Arul Efansyah sebagai vokalis rock terbaik di festival tersebut . Tahun berikutnya Log Zhelebour kembali menggelar even tahunan tersebut dimana setiap provinsi mengirimkan wakilnya melalui seleksi dengan menghadirkan para dewan juri nasional.

Hasilnya The Blazert yang beranggotakan alm Dino (Drum) Setia ( Bass) Oni ( gitaris ) dan dua musisi asal Kapuas (Kalteng) Maki (vokalis) serta Udin Chirax ( gitar ) berhasil terpilih mengikuti babak semi final di Kota Malang . Selain The Blazert , satu grup asal Banjarmasin lainnya Roack O2K yang dimotori drummer Hendra Satya Cahyono (Ook), alm Udin Gito ( vokalis) alm Iwan Stunz (Lead Guitar), Herman (Rtythm) dan Arul ( Bass) .

Memang bagi musisi muda nama Dino Nevada kurang begitu dikenal karena setelah bekerja di Samsat, almarhum nyaris tak aktif lagi beraktivitas sebagai musisi karena kesibukannya bekerja . Namun seperti sebuah ungkapan Gajah Mati Meninggalkan Gading, Harimau Mati meninggalkan Belang dan jika itu manusia dia akan meninggalkan nama. Dan nama itu, Dino Nevada telah ikut menorehkan tinta emas dalam sejarah musik rock di Kalimantan . Selamat Jalan Dino Nevada.

Penulis: Mercurius

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment