Mulai Dari Cuci, Disemprot Hingga Pakai Sarung Tangan Ada di TPS

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan surat suara, pagi di halaman Gedung Sultan Suriansyah, Jalan Brigjen H Hasan Basri, Sabtu (21/11).

Simulasi ini dilakukan guna mencari formula pembagian waktu yang tepat disituasi pandemi Covid-19.

Ketua KPU Kota Banjarmasin, Rahmiati Wahdah mengatakan, dilaksanakan simulasi supaya bisa mendapat gambaran saat pelaksanaan pencoblosan di 9 Desember mendatang.

Kondisi Pandemi Covid-19 yang melanda saat ini juga membuat adanya perbedaan dalam teknis pelaksanaan pengambilan sampai dengan penghitungan suara.

Ada 12 poin yang membedakan proses Pemilu jika dibandingkan dengan Pileg dan Pilpres tahun lalu. Diantaranya harus penggunaan APD, jaga jarak, desinfektan, dan pengaturan waktu pencoblosan.

“Itulah yang membedakan dengan Pemilu sebelumnya,” paparnya.

Untuk pola pelaksanaannya sendiri, Rahmi menambahkan, pihaknya akan mengatur jadwal untuk datang sesuai dengan undangan yang telah diberikan kepada masyarakat pemilik hak suara.

“Mereka sudah dijadwalkan untuk waktu datang ke TPSnya, jadi pemilik hak suara sudah kita atur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerumunan di TPS,” ungkapnya.

Sedangkan waktu pencoblosan di tiap TPS, KPU Kota Banjarmasin memberikan waktu mulai dari pukul 07.00 WITA sampai dengan pukul 13.00 WITA.

“Nanti dalam undangan itu kita atur waktunya per satu jam,” tambahnya.

Kendati demikian, Rahmi tetap memperbolehkan bagi warga yang kebetulan berhalangan hadir sesuai waktu undangan pada saat pencoblosan tersebut dilaksanakan.

Setiap warga yang akan melakukan pencoblosan harus mencuci tangan terlebih dahulu dan pengecekkan suhu tubuh sebelum masuk dan mengisi daftar hadir.

“Kemudian masuk menunggu giliran dipanggil untuk masuk ke bilik suara dengan menggunakan sarung tangan plastik yang dibagikan petugas KPPS,” imbuhnya.

Setelah masuk ke bilik suara dan melakukan pencoblosan, para pemilih tersebut melepaskan sarung tangan plastik untuk di buang ke tempat sampah yang sudah disediakan.

“Untuk menandai bahwa pemilih tersebut sudah memberikan hak suaranya, jari si pemilih akan ditetesi tinta oleh petugas. Bukan dicelupkan,” tukasnya.

Terakhir, pemilih kembali melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun setelah menjalani semua proses pencoblosan.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment