Miris! TPA Basirih Diprediksi Sisa Dua Tahun Lagi

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Memprihatinkan, kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Banjarmasin diprediksi sisa berumur dua tahun lagi. Bila Pemerintah Kota Banjarmasin belum bisa mendapatkan lahan cadangan, itu akan berdampak buruk pada kota.

Beluk lagi menyempitnya lahan ini diperparah dengan seiring bertambahannya penduduk di Kota Banjarmasin, yang otomatis membuat sampah bertambah dari sisi sampah rumah tangga.

Menanggapi itu, Kepala DLH Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, menyatakan bahwa pihaknya akan mempersiapkan lahan tambahan yang lokasinya tidak jauh dari kawasan TPA Basirih di Jalan Gubernur Soebardjo, Kelurahan Basirih Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

Ia pun menyampaikan bahwa lahan TPA sekarang ini ada 39 hektar dan penambahan lahan itu ada sekitar 4 hektar.

“Lahan tambahan ada tidak banyak hanya 4 hektar. Namun itu setidaknya dapat menahan umur TPA sembari mencari solusi lain agar sampah ini bisa dimanfaatkan,” tuturnya.

Baca Juga: Empat Poin Penting Untuk Kinerja ASN Pemko Banjarmasin

Selaian tambahan lahan, rencananya di 2 zona yang ada di kawasan TPA Basirih itu bakal dibuatkan akses jalan. Yakni zona 15 dan zona 16. Menurutnya 2 zona itu nantinya mampu menampung sampah hingga 5 tahun yang akan datang.

“Penambahan lahan ini saya harap, Tim Anggaran dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin menyetujui usulan itu, baik perluasan maupun pembuatan akses jalan itu semoga disetujui,” katanya.

Meskipun itu, Kabid Kebersihan DLH, Marzuki menyatakan, sisa umur TPA tersebut ternyata diperuntungkan dengan adanya aktivitas pemulung yang setiap harinya mengais sampah untuk dijual kembali.

Setidaknya, hampir semua jenis sampah plastik dapat dimanfaatkan. Tak heran, ton-tonan sampah yang dipilih di TPA ini bernilai jual tinggi.

Kemudian tidak hanya pemulung, pengepulnya juga langsung ada di TPA.

Baca Juga: 9 Januari Ini Ribuan Stok Blanko E-KTP Dipastikan Datang

Kemudian, terkait persampahan rumah tangga. Marzuki berharap masyarakat dapat melakukan pilah sampah dari rumah. Artinya sampah yang benar-benar tidak bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali hanya itu yang dibuang ke TPA.

Dari pilah sampah tersebut tentu membawa dampak positif selain dapat mengurangi sampah namun sisi ekonomis juga mengajarkan warga untuk bisa mencari tambahan sampingan dari sampah.

“Saya harap masyarakat dapat memilah sampah dari rumah. Sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang ke TPA,” tutupnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment