KLHK Serahkan Tanaman Hutan Kota

by admin
0 comment 3 minutes read

* Konsep Revolusi Hijau akan dinasionalkan
Banjarbaru, BARITO
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengapresiasi pembangunan hutan kota yakni Miniatur Hutan Hujan Tropika di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel.Menteri juga mengatakan bahwa pembangunan hutan kota melalui Gerakan Revolusi Hijau di Kalsel akan diupayakan untuk dikembangkan secara nasional.

“KLHK pasti dan akan terus mendukung Revolusi Hijau. Beberapa diantara konsepnya sedanf kita rangkum, kita ramu untuk sedapatnya kita kembangkan secara nasional. Kita sedang berupaya untuk itu,” ujar Siti Nurbaya pada kegiatan Serah Terima Tanaman Hutan Kota dari KLHK kepada Pemprov Kalsel di Miniatur Hutan Hujan Tropika di kawasan komplek perkantoran, Selasa(30/7).

Terhadap pengembangan huta kota di Kalsel, menteri menugaskan jajarannya yakni kepala badan litbang dan inovasi untuk terus mendampingi hutan hujan tropis Indonesia.

“Jadi kegiatan ini tidak boleh sampai disini saja. Tetapi harus dalam display utuh, lengkap dan promotif. Yaitu untuk merangsang edukasi dan wisata. Dalam hal ini, satu komplek paling sedikit 0,25 hektar atau sekitar 2500 meter,” bebernya.

Menteri juga mengatakan, dulu pada tahun 2016 ketika berkeliling kompleks perkantoran Pemprov Kalsel, kawasan itu masih terbuka dan terkena panas terik matahari langsung. Sekarang, kata menteri, kawasan itu telah menjadi hamparan pepohonan yang rindang dan cukup sejuk.

“Nanti pohon kerasnya sudah tumbuh disini akan membuat tempat ini menjadi lebih baik lagi. Karena kata Pak Kadishut Kalsel, disini ditanam fast growing species seperti mahoni,trembesi, sengon dan lain-lain,” katanya.

Pada perkembangannya, beber menteri, Dinas Kehutanan Kalsel juga melakukan penambahan jenis-jenis kayu rimba yang mulai langka seperti meranti dan ulin yang juga merupakan jenis endemik Kalsel.

Hutan Hujan Tropika di Pemprov Kalsel juga telah memasuki masa pemeliharaan tahun ke-2. Berdasarkan hasil evaluasi tanaman dengan intensitas sampling 40 persen pada 108 peta ukur mewakili luas 25 hektar diperoleh presentase tumbuh sekitar 90,6 persen. “Terhadap keberhasilan tumbuh ini, kami sampailan terimakasih dan penghargaan tinggi kepada gubernur Kalsel dan jajaran,” urainya.

Sementara itu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan bahwa Salah satu program andalan Kalsel adalah Gerakan Revolusi Hijau. Gerakan itu menurutnya memiliki tujuan untuk menggerakkan seluruh komponen rakyat di Kalimantan Selatan agar peduli terhadap lingkungan.

Gubernur menambahkan, tahun 2019 ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah membangun dan meresmikan 9 kesatuan pengelolaan hutan atau KPH lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

“Kemudian di tahun 2020 Insya Allah akan dilanjutkan dengan pembangunan persemaian modern dengan areal 15 hektar,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, gubernur juga mengatakan bahwa kompleks perkantoran Provinsi Kalsel bisa dikatakan sebagai kompleks perkantoran terluas di Indonesia.

“Lahan perkantoran ini luasnya mencapai 400 hektar. Sekitar 100 hektar untuk Kebun Raya Banua. Disini juga dibangun miniatur hutan hujan tropika dengan luas sekitar 90 hektar. Komplek Perkantoran ini nantinya akan mengintegrasikan seluruh SKPD Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dalam satu kawasan termasuk perkantoran instansi vertikal di Provinsi Kalimantan Selatan. Konsepnya adalah perkantoran berwawasan lingkungan dan membangun suatu kawasan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” terang gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu.

Acara serah terima tanaman hutan huja tropis dari KLHK kepada Pemprov Kalsel dihadiri para pejabat diantaranya Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, pejabat kehutanan dari pusat , pimpinan SKPD, kepala UPT Kementerian LHK.

Acara Menteri LHK di Miniatur Hutan Hujan Tropika meliputi pelepasliaran burung, penandatanganan prasasti serah teroma tanaman hutan kota, penyerahan bantuan 20 jenis meranti, peresmian persemaian semi permanen, penyerahan tanaman rehab DAS PT TIA dari Dishut/Tahura ke KTH Alimpung, peluncuran Forest City Programme.

tya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment