Kartini di Masa Wabah Corona

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Para Kartini di Masa Pandemi Banyak perempuan-perempuan di garda terdepan melawan wabah corona.

Hari Kartini tahun ini diperingati di tengah pandemi. Di saat wabah corona atau Covid-19 masih melanda, peran perempuan semakin tampak nyata. Mereka bergerak di hampir semua lini.

Salah satunya tampak dari peran yang dijalankan Hj Helda Larasati yng juga tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Banjarmasin.

Perempuan berhijab ini kini menjadi salah satu sosok sentral dalam menghadapi wabah Covid-19.
Ia menjadi salah satu Bendahara BPD Gapensi Kalimantan Selatan yang paling aktif memberikan penjelasan terkait pencegahan ataupun penanganan Covid-19 kepada masyarakat.

Namanya kerap tampil di berbagai media massa dalam menanggapi berbagai kesimpangsiuran isu.
Peran sentral perempuan tersebut, itu tak terlepas dari sejumlah jabatan yang dipegangnya.

Memperingati Hari Kartini 21 April, ia pun menyampaikan harapannya agar para perempuan terus berperan membantu bangsa mengatasi Covid-19. “Kerjakan apa pun yang bisa dilakukan. Sedikit atau banyak tidak ada masalah,” ucapnya.

Ia juga meminta para perempun memperhatikan kesehatannya masing-masing. “Harapan saya: jaga diri dan kesehatan. Setelah Covid-19 berlalu masih ada masyarakat yang harus mendapat perhatian,” katanya.

Sosok Kartini di masa pandemi. Ia seolah-olah menegaskan, identitas gender tak bisa dijadikan patokan terkait jenis pekerjaan yang digeluti. Bahkan, perempuan harus menunjukkan dedikasi yang tinggi meski ada rasa takut tertular corona.
“Rasa takut ada pasti, cuma ini harus kita lihat lagi. Ini adalah tugas bagi kita agar menghindari wabah, ” katanya.

Menurutnya Perjuangan dan pemikiran Kartini adalah sumber inspirasi bagi kami semua, yang hingga kini masih sangat relevan. Kartini tidak berjuang hanya untuk dirinya sendiri, namun beliau berjuang untuk perempuan-perempuan lain dalam memperoleh persamaan hak dan kesempatan untuk maju dan berperan positif dalam keluarga, masyarakat, negara dan dunia,” katanya.

Terkait Hari Kartini, Hj Helda Larasati menilai perempuan dalam ranah politik masih dianggap warga negara kelas dua. Penyebabnya ada di kelembagaan politik dan kultur politik Indonesia. Walhasil, perempuan kerap tak percaya diri untuk menduduki jabatan publik.

Namun demikian, Ia mengaku, sebagai perempuan ia sedikit beruntung bisa berkecimpung secara leluasa dalam dunia politik. Hal itu tak terlepas dari kepercayaan diri yang ia miliki berkat dukungan penuh dari keluarga.

Begitu pula kemampuan mengelola ekonomi keluarga sangat luar biasa, tentu menjadi faktor penting keberhasilan, sehingga diyakini peran perempuan di era Kartini 2020 menjadi lebih optimal.

Ia pun berharap agar Hari Kartini tak hanya dijadikan seremonial belaka. Tapi lebih kepada momen untuk merefleksikan peran perempuan untuk diperlakukan sama seperti laki-laki dan bisa berkontribusi bagi orang banyak.

“Hari Kartini juga jadi refleksi bagi saya bahwa di luar sana masih banyak perempuan yang belum punya akses layak sebagai warga negara yang setara. Saya harus lebih banyak lagi berbuat bagi sahabat perempuan yang ada di luar sana,” ucapnya.

Penulis: Afdi

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment