Kapolresta Pancang Tiang Pertama Bangunan Pos dan Perpustakaan Terapung

by admin
0 comment 1 minutes read

Banjarmasin,BARITO

Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Sumarto melakukan  pemancangnya tiang   pertama Bangunan Pos dan  Perpustakaan Terapung di Mako Polair Polresta Banjarmasin, Kamis (25/4/2019)  sore. Diharapkan bangunan dengan ukuran 10 x 6 meter dibawahnya ada drum plastik sebanyak 168 itu selesai dalam sebulan nanti.

Kapolresta yang didampingi Kasat Polair Kompol Windy Syafutera serta Guru Muslimin itu juga mengajak anak yatim , sebagai rasa syukur Windy atas kelulusan mengikuti Sespimen.”Jadi kasatpolair harus ada kenang-kenangan sebelum nanti ikut pendidikan dan lulus pasti ditempat jabatan terbaik,”sebut Sumarto kepada wartawan.

Menurut kapolesta   membangun hal  karena  selaras  dengan keberadaan Satpolair Polresta Banjarmasin, dengan berupaya membangun pos dan perpustakaan terapung. “Sebenarnya sebelumnya sudah ada perpustakaan apung,  cuma posisinya sudah tidak memungkinkan lagi. Sebab  dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar,”sebut Sumarto.

Maka dari itu pihaknya  berupaya untuk membuat perpustakaan apung,  sekaligus pos apung ini.  Nantinya dengan bangunan  baru itu  sehingga keselamatannya lebih terjamin. Kemudian nanti bisa lebih dimanfaatkan dalam waktu jangka panjang, karena memang sangat dibutuhkan sesuai dengan perkembangan bahwa masyarakat di sekitar sungai Martapura ini.

Karena warga bantaran sungai  sudah terbiasa dengan kehidupan di sungai di sekitar sini,  pada gilirannya fungsi pelayanan satpolair Polresta Banjarmasin telaksana dengan baik. “Semoga bapak Kapolda nanti mau berkenan meresmikan Bangunan Pos dan  Perpustakaan Terapung Satpolair ini,”sebutnya.  Apalagi pos ini dapat mobile atau digeser ke lokasi yang diinginkan.

Kepada Windy, Sumarto mengucapkan atas kelulusan mengikuti  pendidiian  Sespimen di Lembang Bandung Jabar. “Selama tujuh bulan bukan waktu yang lama, mudahan nanti pulang selesai pendidikan dapat ditempat yang jabatan terbaik,”pungkas kapolresta.

Kompol Windy menjelaskan,  untuk desin atap dibuat agak tinggi dari bangunan sebelumnya, namun  tidak bertingkat. Sedangkan pondasi bangunan apung dibuat tinggi semester, agar dapat menahan beban orang banyak masih bisa.

Arsuma

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment