Jika Jembatan Bisa Difungsikan, Pasokan LPG 3 Kg Pasti Lancar

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Kekurangan pasokan LPG 3 Kg akan berakhir dalam satu pekan ini. Asalkan dua jembatan yang menghubungkan Kayu Tangi -Handil Bakti Batola bisa dibuka untuk kepentingan darurat truk pengangkut LPG. “Saya kira jika pemerintah daerah memperbolehkan truk LPG lewat melintas di jembatan Kayu Tangi-Handil Bakti, maka dalam satu pekan ini maka pasokan LPG 3 Kg lancar,” ucap Ketua Hiswana Migas Kalsel H Saibani didampingi Sekretarisnya H Irfani, dalam keterangannya, Selasa (23/2/2021)

Selain itu, sambungnya, disebabkan distribusi  dari Depo Utama di pinggiran Sungai Barito, Kabupaten Barito Kuala menuju ke Banjarmasin dan daerah lainnya terkendala dengan rusaknya Jalan Gubernur Syarkawi atau Lingkar Utara akibat tergerus banjir pertengahan Januari lalu.

“Penyebabnya jalan rusak dan dua jembatan tidak diperbolehkan melintas, sehingga distribusi lewat jalur darat terhenti dan pemerintah daerah belum ada ketegasan, dalam memberikan solusi agar LPG 3 Kg dapat dinikmati masyarakat luas,” tambahnya.

Ia menyebutkan, jika menggunakan jalur sungai berdampak terhadap pasang surut air, sehingga LCT yang digunakan tidak semulus yang diperkirakan dalam membawa 11 truk LPG menuju Depo Utama di dekat Jembatan Barito. “126 metrik ton dengan 11 truk LPG yang diangkut dalam 1 LCT, atau 4.500 tabung LPG 3Kg dalam 1 LCT. Sedang kebutuhan kita 350 metrik ton LPG 3 Kg,” tuturnya.

Dari jumlah kebutuhan tersebut, beber Saibani, kurang lebih 30 persen LPG 3 Kg tidak terpenuhi masyarakat. “Pasokan LPG 3 Kg kita kurang akibat jembatan tak bisa dilalui dan jalan yang rusak berat,” tandasnya.

Saibani memastikan sudah melakukan pertemuan dengan Penjabat Gubernur Kalsel pada Kamis 18 Februari 2021, dan menyampaikan penyebab kekurangan LPG 3 Kg karena jalan rusak dan dua jembatan tidak diberikan ijin melintas,” katanya.

Lanjut Saibani, berapa unitpun tambahan LCT, itu bukan solusi yang tepat karena alur sungai Barito mengganggu perjalanan di sungai.

Belum lagi waktu yang ditempuh untuk sekali angkut ke Depo Mini di Banjarmasin memerlukan waktu sampai 4 jam perjalanan.

Saat ini masyarakat tahunya hanya menyalahkan Hiswana Migas yang seolah-oleh tidak perduli dengan kelangkaan gas LPG 3 Kg.

“Saya tegaskan stok LPG di Depo Utama melimpah ruah, masalahnya pendistribusiannya saja yang terhambat karena kerusakan Jalan Gubernur Syarkawi dan dua jembatan di Kayu Tangi,” terangnya.

Untuk itu, Saibani meminta masyarakat untuk bersabar sambil menunggu upaya apa yang akan dilakukan oleh Pemprov Kalsel.

Sementara itu Sekertaris Hiswana Migas Kalsel H Irfani menghimbau 500 pangakalan di Banjarmasin dikawal kecamatan dan kelurahan serta RT, agar distribusi LPG 3 Kg lancar, dan tidak ada lagi kekurangan atau penyelewengan. “Kalau pengawasan distribusi ketat, tentu tidak ada lagi yang langka dalam mendapatkan LPG 3 Kg,” imbuhnya.

Penulis: Afdi

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment