HUT ITP Ke-48 Dukung Pemerintah Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting Indocement Tarjun Berikan Bantuan Paket Dan Edukasi Stunting

by baritopost.co.id
0 comment 4 minutes read
HUT ITP Ke - 48 Dukung Pemerintah Dalam Upaya Menurunkan Angka Stunting Indocement Tarjun Berikan Bantuan Paket Dan Edukasi Stunting.

Kotabaru, BARITOPOST.CO.ID – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun berikan bantuan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk Balita Stunting dan Ibu Hamil Resiko Stunting Di Desa Mitra, Rabu (26 /7/2023 ) di Club House Indocement Tarjun.

Kegiatan ini dihadiri oleh ketua TP PKK Kabupaten. Kotabaru Hj. Fatma Idiana , Ibu Sekda, Camat Kelumpang Hilir, Ketua PKK Kecamatan, Puskesmas Kel. Hilir dan Hulu, BKKBN kelumpang Hilir, Menagement ITP, IMI, SP ITP dan Seluruh Perwakilan Kader Posyandu di Desa Mitra.

Bantuan PMT yang di berikan sebanyak 38 orang penerima manfaat, 19 orang Balita Stunting dan 19 orang, ibu hamil Resiko Stunting untuk 9 Desa mitra ITP.

Hj. Fatma idiana selaku ketua TP PKK Kabupaten Kotabaru menyampaikan dalam rangka upaya percepatan dan pencegahan Stunting, Pemerintah saat Ini harus berupaya untuk mencapai target penurunan prevalensi stunting sebesar maksimal 14% pada tahun 2024 mendatang.

Baca Juga: Paman Yani Terkesan Program dan Realisasi di UPPD Samsat Pelaihari

“Penurunan stunting memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup Intervensi Gizi spesifik dan intervensi Gizi Sensitif ,salah satunya intervensi Gizi spesifik adalah menyediakan PMT berbahan dasar lokal. Sehingga pelatihan hari ini sebagai salah satu rangkaian kegiatan ulang tahun PT. Indocement Tunggal Prakarsa Yang Ke-48, adalah salah satu cara yang tepat untuk membantu kader dalam mendapatkan pengetahuan tentang cara pembuatan dan kreasi tentang makanan tambahan serta memberikan motivasi dan inisiatif bagi ibu untuk membuat dan mengkreasikan makanan untuk anak sehingga kemauan anak untuk makan jadi meningkat dan disamping Itu kebutuhan Gizi seimbang anak dapat terpenuhi, ” katanya

Tak Hanya itu lanjutnya dalam rangkaian kegiatan HUT ITP yang ke – 48 ini melalui program CSR indocement gelar pelatihan PMT Berbahan Pangan Lokal yang diikuti sebanyak 30 peserta Kader Posyandu di Desa Mitra yang langsung di berikan oleh instruktur dari tim gizi dari puskesmas kelumpang Hilir serta chef dari Indocement.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal merupakan salah satu strategi penanganan masalah gizi pada balita gizi kurang dan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK). PMT tersebut perlu disertai dengan edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilau misalnya dengan dukunan pemberian ASI, edukasi dan konseling pemberian makan, hygiene sanitasi untuk ibu, pengasu dan keluarga.

“Kegiatan PMT berbahan pangan lokal diharapkan dapat mendorong kemandirian keluarga dalam penyediaan makanan bergizi dengan memanfaatkan potensi pangan lokal secara berkelanjutan, ” ujarnya

Baca Juga: 2,8 Ton Sampah, Warga HST dan Relawan HST Gotong Royong Bersihkan Sungai Barabai

Sementara , Plt Camat Kelumpang Hilir dan Kelumpang Hulu Saiful Rakhman, SE mengatakan, ia berharap ini menjadi program yang berkelanjutan, yang mana dengan adanya progam seperti ini yang di adakan oleh PT.ITP diharapkan juga bisa menekan angka stunting khususnya di Wilayah Kabupaten Kotabaru sesuai pesan Bpk. Bupati Kotabaru.

Dalam kesempatan yang sama, General Manager Plant 12 Tarjun Bpk. Agus Fahri Rasad melalui SHCSR Department Head Indocement Plant Tarjun, M. Syaifuddin menyampaikan dalam rangkaian kegiatan HUT ITP ke 48 ini melalui program “INDOCEMENT BAIK” ini adalah wujud bentuk kepedulian perusahaan dalam upaya mendukung pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting khususnya di wilayah kabupaten Kotabaru.

“Yang mana bantuan ini juga merupakan hasil donasi dari karyawan indocement tarjun yang di berikan dalam bentuk paket gizi untuk balita stunting dan ibu hamil resiko stunting, ” jelasnya

Kegiatan ini juga sejalan dengan Program SDG’s No.3, Pilar Kesehatan yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. Indonesia mempunyai masalah gizi yang cukup berat yang ditandai dengan banyaknya kasus gizi kurang pada anak balita, usia masuk sekolah baik pada laki- laki dan perempuan. Masalah gizi pada usia sekolah dapat menyebabkan rendahnya kualitas tingkat pendidikan, tingginya angka absensi dan tingginya angka putus sekolah.Malnutrisi merupakan suatu dampak keadaan status gizi baik dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu lama.

Stunting adalah salah satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis. Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak mengukur tinggi atau panjang badan balita di masyarakat menyebabkan kejadian stunting sulit disadari ,Hal tersebut membuat stunting menjadi salah satu fokus pada target perbaikan gizi di dunia sampai tahun 2025.

Penulis: Rakhmad

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment