Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, RSJD Tingkatkan Kapasitas dan Keamanan Nakes dari Covid-19

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjar, BARITO – Provinsi Kalsel menjadi Tuan Rumah “Peringatan Hari Kesehatan Jiwa sedunia Tahun 2020” yang kegiatannya digelar secara virtual di RSJD Sambang Lihum, Kecamatan Gambut , Kabupaten Banjar, Sabtu, (10/10/2020) pagi.

Kegiatan dengan penerapan protokol kesehatan di RSJD Sambang Lihum tersebut dihadiri Staf Ahli Menteri Kesehatan RI Bidang Hukum, Kuat Hudoyo, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan RI, Siti Khalimah, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia (Arsawa KoI), Bambang Eko S dan pihak terkait.

Tema “Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia” tahun ini adalah “Sehat Jiwa Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi Covid-19 Menuju SDM Unggul Indonesia”.

Pada hari itu, Kementerian Kesehatan RI melakukan peluncuran Aplikasi Sehat Jiwa dan Buku “Kesehatan Jiwa dan Resolusi Pascapandemi Covid -19”.

Plt Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan dalam sambutannya mengatakan , RSJD Sambang Lihum diharapkan terus berinovasi dalam pelayanan dan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat Kalsel.

Beberapa inovasi yang telah dilakukan RSJD Sambang Lihum adalah Taman Penyembuhan Mandiri Jendela Jiwa, Sambang Lihum Keliling atau Saliling serta ruang fisioterapi.

Salah satu inovasi RSJD Sambang Lihum , Saliling adalah tim yang disiagakan untuk menjemput pasien secara cuma-cuma atas permintaan keluarganya.

Lebih jauh Rudy menuturkan, kapasitas daya tampung menjadi salah satu tantangan yang dihadapi RSJD Sambang Lihum. Tercatat ada sekitar 6.000 orang di Provinsi Kalsel yang mengalami gangguan kejiwaan dan memerlukan perawatan intensif.

“Sementara, kapasitas rumah sakit hanya 450 tempat tidur untuk ODGJ dan pasien penyalahgunaan narkoba. Selama ini kekurangannya ditutupi oleh rumah sakit di kabupaten dan kota,” ucapnya.

Berkait Peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia tahun 2020 di masa pandemi saat ini , Rudy menekankan, Kalsel sebagai tuan rumah berupaya semaksimal mungkin agar kegiatan berlangsung sukses.

“Kita pertimbangkan, lokasi RSJD Sambang Lihum sebagai tempat kegiatan ini aman dari penularan Covid-19,” bebernya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto dalam sambutannya mengungkapkan, kecemasan, tekanan mental, pembatasan jarak fisik dan kesehatan jiwa sudah menjadi masalah kesehatan baik nasional maupun global.

Maka, menurut menteri, hal itu menjadi pendorong semua pihak untuk memastikan bahwa kesehatan jiwa lebih diprioritaskan.

“Kualitas manusia tidak tergantung pada kesehatan fisik semata, tetapi juga pada kesehatan jiwa. Peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia hendaknya menjadikan kita untuk tetap disiplin dengan protokol kesehatan agar tidak tertular dan selalu mengelola stress. Pimpinan daerah diharapkan dapat menyusun program dan pelayanan kesehatan jiwa yang berfokus pada penyediaan sumber daya manusia  kesehatan jiwa yang memadai,” urainya.

Antisipasi Pandemi

Ketua Asosiasi Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat Indonesia (Arsawa KOI) , Bambang Eko S , mengaku telah menyiapkan rumah sakit jiwa dalam menghadapi lonjakan kasus kejiwaan dan meningkatkan keamanan tenaga kesehatan di masa pandemi ini.

“Di masa pandemi, kami sangat konsen mengantisipasi agar tenaga kesehatan di RSJ terhindar dari penularan Covid-19. Kami juga bersiap apabila terjadi lonjakan kasus gangguan jiwa,”jelasnya.

Bambang meneruskan keterangannya, bahwa kunjungan pasien pada saat wabah Covid-19 mengalami penurunan sekitar 16-17 persen. Penyebabnya karena tempat tinggal keluarga jauh dari rumah sakit dan dibayangi ketakutan terhadap penularan Covid-19.

Penulis: Cynthia

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment