Hadapi Ancaman Krisis Pangan Global, Mentan SYL Rangkul Semua Pihak

by adm
0 comment 2 minutes read
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berada di lokasi persawahan (foto: syasinlimpo.id)

Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam memenuhi kebutuhan pangan semakin besar di tahun-tahun akan datang. Sebagai negara terbesar keempat di dunia, yang membutuhkan ketersediaan pangan dalam jumlah banyak, diperlukan kerja sama lintas sektor untuk mempersiapkan strategi yang tepat.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengungkapkan, tantangan yang dihadapi bukan hanya terkait penyediaan pangan, tetapi juga ancaman krisis pangan global. Produktivitas pangan dunia diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 30 persen di masa depan, seperti yang terjadi di Vietnam yang mulai membatasi ekspor beras untuk menjaga stok domestik.

BACA JUGA: OJK: Kinerja Jasa Keuangan di Kalsel Alami Pertumbuhan Positif

Sebab itu, Mentan Syahrul Yasin Limpo, yang juga politisi Partai NasDem ini, menekankan pentingnya kerja sama dan peran aktif Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) serta pemerintah daerah dalam membangun sektor pertanian. Menurut SYL, KTNA menunjukkan komitmen yang tinggi dalam memajukan pertanian Indonesia selama tiga tahun kepemimpinannya.

“Kehadiran Pak Isran Noor sebagai ketua Umum APPSI ini menjadi sangat menentukan, sangat penting. Apalagi Ketua KTNA dan seluruh jajarannya. KTNA adalah pilar utama dari bergeraknya pertanian di semua sektor,” ucap Mentan SYL, seperti dilansir pertanian.go.id.

BACA JUGA: Dorong Literasi Pasar Modal ke Pelaku Usaha

Rembug Utama KTNA, yang merupakan bagian dari Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia XVI di Padang, Sumatra Barat, menjadi platform penting untuk menjalin kerja sama antara Kementan dan KTNA. “Workshop yang diadakan dalam rembug tersebut bertujuan untuk menghasilkan nota kesepahaman antara kedua pihak,” ujarnya.

Ketua KTNA, M Yadi Sofyan Noor, menyatakan, Rembug Utama KTNA bentuk komitmen KTNA dalam menghadapi ancaman kekeringan yang dapat berdampak negatif pada pertanian nasional. Workshop yang dilakukan dalam acara ini fokus pada penanganan dan antisipasi kekeringan, mengingat prediksi cuaca yang menunjukkan adanya kekeringan yang berkepanjangan mulai bulan Juni.

BACA JUGA: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bank Kalsel Dukung 3.500 Bibit Mangrove

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa Kementan, KTNA, dan pemerintah daerah akan melakukan komitmen bersama terkait program penyelenggaraan pertanian di seluruh kabupaten dan kota. Hal ini bertujuan untuk menghadapi tantangan kekeringan dan memastikan kelangsungan sektor pertanian. (*)

Follow Barito Post klik Google News

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment