Grand Design Penataan Kota Mulai Dibahas

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Pelaihari,BARITO – Kota Pelaihari memiliki pertumbuhan fisik yang cepat namun berkembang kurang tertib, tidak selaras dan serasi dengan lingkungannya, sehingga kawasan tersebut tidak produktif. Maka dibutuhkan penyusunan grand design penataan kota Pelaihari yang mutlak dilakukan sebagai acuan yang melengkapi peraturan bangunan yang ada dalam memberikan arahan pengendalian pemanfaatan ruang.

Sejalan itu, Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Tanah Laut merangkul stake holder terkait diaula Pencerahan Bappeda Tanah Laut Selasa, (26/10/21) kemarin, dipimpin oleh Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Tala Akhmad Hairin untuk duduk bersama membahas penataan kota Pelaihari.

Hairin mencontohkan permasalahan banjir yang terjadi awal tahun 2021 lalu. Harus mengetahui bagaimana menanggulangi itu, dimana mengalihkan air agar daerah rawan banjir tidak lagi mengalami musibah banjir, ujarnya.

Kepala Bidang Tata Kota DPRKPLH Tala Gusti Erzandi seusai kegiatan menuturkan, grand design sudah pasti akan merubah kota Pelaihari selama perjalan 20 tahun kedepan. Pengerjaan penataan kota sudah dilakukan pada spot atau titik lokasi tertentu, namun yang paling ditekankan untuk melihat sebuah kota itu bagus, maka kota itu pun harus terlihat cerah dan tetap memperhatikan objek lainnya yang dirasa patut dikembangkan seperti salah satunya penataan kembali kota tua di Jalan Samdera Pelaihari termasuk pembenahan eks Pasar Lama, bebernya.

“Pastinya melibatkan pihak ke 3 dalam hal penataan kota, karena mereka lebih berkompeten membantu Pemerintah Daerah pelaksanaan penataan kota ini. Namun dalam mewujudkan penataan kota tidak lepas dari yang namanya anggaran, dan anggaran sendiri bisa dari APBD maupun menyesuaikan spot tertentu yang bisa didapat dari APBN,”jelasnya.

Terpisah, kepala Bappeda Tala Andreas Evony mengungkapkan, Bappeda nanti sebagai salah satu SKPD user yang akan memakai dokumen grand design tersebut untuk perencanaan perwujudan pembangunan dan pengembangan kota Pelaihari 20 sampai dengan 25 tahun kedepan, ungkapnya.

Muara akhir pertemuan tersebut untuk mewujudkan kebijakan serta program pembangunan disegala sektor dan penyediaan sarana dan pra sarana penunjang bagi pemukiman yang terpadu berdasar kondisi dan perkembangan perkotaan Pelaihari yang ramah, bersih, asri.

Pada pertemua juga melibatkan pihak DPRD Tala, khususnya komisi 3 yang dihadiri Joko Pitoyo serta konsultan terkait.baz

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment