Dua Aliran Seni Lukis Yang Beda Zaman

by baritopost.co.id
0 comment 1 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Aliran seni lukis lama dan muda akhir ini sering dilihat. Keduanya masing-masing memiliki khas dan penggemarnya, namun bahan melukis masih sama baik yang lama atau muda.

Dalam Pameran yang bertema ‘Seni Rupa Bersisian’, yang dilaksanakan di Taman Budaya Bengkel Lukis Sholihin, Sabtu (12/12). Puluhan lukisan dua aliran ini ditampilkan langsung bersama pelukisnya.

Tak hanya perbedaan seni lukis, sisi umur pelukis juga menyesuaikan dengan karyanya.

Bila yang lama atau senior melukis dengan gaya pada umumnya misalnya melukis realise atau melukiskan keadaan sekarang dan objek-obejk tertentu.

Bila yang muda, lebih mempertunjukan lukis gaya seperi animasi dengan banyak variasi tampilan warna yang terang. Seni ini disebut seni lukis Pop Art. Seni lukis genre ini memang lagi ramai-ramainya.

Menurut Akhmad Noor, pelukis genre lama asal Banua Anyar, Banjarmasin ini, melukis adalah bagian hidupnya. Ia mengaku, sejak duduk di SD sudah mulai menyukai melukis hingga usianya yang hampir setengah abad ini.

Gaya lukis yang dilukisnya cenderung dari sisi kehidupan dan bahkan pengalamannya sendiri. Dalam kesempatan pameran ini sedikitnya ada 18 lukisan karyanya yang ditampilkan. Sebagiannya lukisan dengan aliram Pop Art karya Maui sama asal Banua Anyar juga.

Ia juga mengaku, hasil seninya itu hanya diperkenalkan saat pameran saja. Lukisan yang dijual juga anekaragam harganya tergantung tingkat kesulitan dari lukisan itu sendiri.

“Lukisan yang paling mahal saya tawarkan 25 juta. Lukisan lainnya ada yang 5 hingga 7 juta,” bebernya.

Bagi Akhmad Noor, melukis adalah hobi yang akan terus dilakukan, sehingga kegemaran yang selama ini digeluti dapat tersalurkan, meskipun dari segi perekonomian karya lukis di Banjarmasin belum begitu banyak peminatnya bila dibanding dengan Jawa.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment