Dianggap Mengecewakan, Dewan akan Bentuk Pansus PSBB

Banjarmasin, BARITO – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banjarmasin yang hampir habis, ternyata masih banyak yang harus dievaluasi oleh Pemko Banjarmasin, lantaran masih buruknya system koordinasi Tim Gugus Tugas Covid-19, sehingga tujuan utama PSBB masih belum tercapai.

Penegasan tersebut diungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin Zainal Hakim kepada wartawan.

Menurutnya, selama penerapan PSBB di Banjarmasin yang dimulai sejak awal Ramadhan lalu, ternyata banyak menyimpan catatan yang harus menjadi bahan evaluasi Pemko Banjarmasin

“Kalau saya nilai, penerapan PSBB terkesan hanya sebagai tema saja. Namun tujuannya yang terpenting harus tercapai. Apakah setelah PSBB dilakukan sudah terjadi penurunan kasus Covid 19 secara signifikan,” katanya.

Politisi PKB ini mengungkapkan, penerapan PSBB yang dilakukan masih belum maksimal, terbukti sangat sulit membatasi kegiatan sosial masyarakat yang hingga hari ini terlihat sama saja dengan hari biasa sebelum PSBB diberlakukan.

“Penerapan PSBB ternyata masih belum maksimal, terjasuk juga kebijakan jam malam juga masih belum maksimal. Apalagi saat siang hari, tak ubahnya dengan hari biasa. Pertanyaan saya, apakah penularan Covid 19 hanya berlaku malam saja, sehingga siang masyarakat masih bebas keluar masuk kota,” ucapnya.

Melihat kondisi ini, Hakim juga membenarkan adanya rencana sebagian Anggota DPRD Banjarmasin yang menghendaki keluar dari Tim Gugus Tugas dan lebih memilih membentuk Panitia Khusus (Pansus) Covid 19, agar pengawasan berjalan lebih maksimal.

“Idealnya memang begitu. Ketika kami ada dalam Tim Gugus, pengawasan sulit dilakukan secara maksimal. Makanya mulai bergulir rencana membentuk Pansus, agar bisa melakukan pengawasan lebih optimal,” ucapnya.

Penulis: Fanie

Related posts

Konsolidasi Bawaslu RI dengan Media Sebagai Pilar Demokrasi

PLN IP UBP Barito Perkuat Kesejahteraan Tenaga Kerja dalam Momentum Hari Buruh Menuju Lingkungan Kerja yang Produktif

Cegah Radikalisme, BNPT Gelar Smart Indonesia Bersatu Bangsaku