Marabahan, BARITOPOST.CO.ID – Jajaran Pemerintahan Kabupaten Barito Kuala (Batola) dipimpin langsung Bupati H Bahrul Ilmi, menggelar rapat exit meeting dengan BPK RI Perwakilan Provinsi Kalsel, bertempat di Aula Bahalap, pada Jumat (09/05/2025).
Selama 32 hari BPK RI Perwakilan Provinsi Kalsel melakukan pemeriksaan ke beberapa dinas di Kabupaten Batola.
Pemeriksaan ini terkait laporan keuangan, yang bertujuan memberikan opini atas kewajaran penyajian laporan keuangan terkait kesesuaian dengan standard akutansi, kecukupan pengungkapan sesuai dengan pengungkapan yang diatur dalam standard akutansi pemerintahan.
Kemudian juga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan efektifitas sistem pengendalian intern
BPK RI Perwakilan Kalsel melalui pembicaranya Titien Ariani mengatakan, pihaknya lebih banyak menekankan terkait pendapatan, karena daerah/negara sedang melakukan penghematan anggaran.
Untuk itu, ujar dia, daerah diharapkan ada potensi pendapatan yang harus di optimalkan atau digali.
“Dalam Permendagri Nomor: 15 itu hanya beberapa komponen pendapatan yang bisa didapatkan oleh pemerintah daerah dari sektor pajak dan retribusi yang sudah terbatas, jadi kalau bisa pendapatan yang ada kita optimalkan dan pengelolaannya terkait pemungutan kita optimalkan juga jadi pendapatan daerah kita bisa meningkat, Karena kalau dilihat pendapatan Kabupaten Batola ini yang besar itu kalau nggak dari pajak atau PJU,” tandas Titien.
Sementara Bupati Bahrul Ilmi mengatakan bahwa akan membuka seluas-luasnya potensi apa yang menguntungkan buat daerah dan tidak perlu memandang yang besar walaupun itu kecil akan dimanfaatkan sebaik mungkin.
Menurut dia, di dalam administrasi pemerintahan sangat penting, karena menentukan baik dan buruknya adalah administrasi.
Diterangkan Bupati, dari pembincangannya dengan Kepala Inspektorat Batola, bahwa tim pemeriksa BPK yang ada masih tergolong kurang banyak, jadi beliau menyarankan untuk menambah jumlah tim lagi agar bekerja lebih optimal.
“Ke depannya semua Kepala Dinas, setiap kantornya ada 1 orang yang menginput pekerjaannya setiap hari, jadi 1 bulan akan ada 30 inputan, jadi dalam 1 bulan sudah dapat 1 buku, dalam 1 tahun akan mendapat 12 buku dan akan dikumpulkan pada 1 kepala dinas tersebut, mengapa disarankan seperti itu? Agar nanti di akhir tutup buku tidak ada lagi catatan-catatan yang kita lupa atau terabaikan” tegas Bahrul.
“Satu hal terakhir kalau kita ingin menjadi Kabupaten Barito Kuala yang sukses, maka bagaimana kita melakukan pengorbanan-pengorbanan yang besar, tidak mungkin kita dianggap bagus kalau tidak ada pengorbanan yang besar, saya mengajak seluruh kepala dinas bersama seluruh jajarannya, mari kita berkorban sama-sama demi mengangkat nama baik Kabupaten Barito Kuala” pungkasnya. (ben/Diskominfo)
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya