DGS BI Terkesima Kota Lama dan Susur Sungai Martapura

GUBERNUR Sahbirin Noor memberikan piagam pada pengukuhan Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalsel Wahyu Pratomo, menggantikan Imam Subarkah, di Mahligai Pancasila, Senin (20/2/2023) (foto: biro adpim).

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Destry Damayanti mengaku terkesima dengan objek wisata kota lama dan susur sungai Martapura di Kota Banjarmasin.

“Ini kali kedua setelah 15 tahun saya ke Kota Banjarmasin. Saya menyempatkan ikut wisata susur sungai Martapura dan mampir di kota tua,” ujarnya pada pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalsel Wahyu Pratomo, yang menggantikan Imam Subarkah, di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Senin (20/2/2023).

Acara itu dihadiri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Forkopimda dan sejumlah pejabat daerah.

Destry pun memberikan pujian atas kemajuan pembangunan di Kalsel, termasuk peningkatan perekonomiannya, hingga objek wisata di Kota Banjarmasin yang unik dan berbudaya.

Baca Juga: Satu Abad NU, Paman Birin Tegaskan NKRI dan Ulama Tak Terpisahkan

“Objek wisata susur sungai di Banjarmasin ini sangat menarik, mengingatkan suasananya seperti di Eropa, dengan jembatan tinggi dan bagus,” ujarnya.

Namun satu lagi yang menarik perhatian, imbuh Destry, adalah Kota Lama Banjarmasin, yang dikelola komunitas anak muda yang kreatif.

“Saya merasakan berada di sana seperti tidak di Indonesia. Meski dibuat kekinian, tapi tetap dikemas dengan budaya yang tinggi,” ujarnya.

Bahkan, Destry mengaku tidak hanya sekali ke Kota Lama. Malamnya, dia kembali berkunjung ke kawasan kafe yang menempati bangunan pertokoan tua di Jalan Simpang Hasanuddin Banjarmasin itu.

“Kami Bank Indonesia akan mendukung pengembangan objek wisata di Kota Banjarmasin ini dalam bentuk program sosial,” ujarnya.

Menurut Destry, Bank Indonesia tidak hanya bertugas menjaga stabilitas keuangan, namun juga mendukung terciptanya stabilitas ekonomi, termasuk ekonomi kreatif dan pariwisata.

Dia lantas menyebut pertumbuhan ekonomi di Kalsel yang berada di atas 5 persen. “Dan, kita lihat sebesar 30 persen pertumbuhan ekonomi di Kalsel didukung sektor pertambangan batu bara. Ini jadi tantangan ke depan untuk menumbuhkan sumber-sumber yang baru,” ujarnya.

Sumber ekonomi baru ini, termasuk meningkatkan sektor kepariwisataan. ‘’Karena, Kalsel memiliki kekayaan alam, kebudayaan dan ekonomis kreatif yang sangat potensial untuk memajukan perekonomian daerah.

Dalam acara itu, Gubernur Sahbirin Noor mengatakan, Bank Indonesia Perwakilan Kalsel menjadi mitra setia dalam tiga area pembangunan ekonomi di daerah ini.

Tiga area pembangunan ekonomi yang selama ini dilakukan Pemprov bersama BI Kalsel, yakni, pengendalian inflasi, digitalisasi perekonomian dan pengembangan ekonomi melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Gubernur yang lebih akrab disapa Paman Birin itu mengatakan, tingkat inflasi di Kalsel pada Januari 2013 melandai ke angka 6,11 persen, dari sebelumnya 6,99 persen. “Ini mencerminkan, penanganan inflasi terus diperkuat dan dioptimalkan,” ujarnya.

Sedangkan terkait digitalisasi perekonomian, ungkap Gubernur, transaksi pemerintah daerah tahun 2022 di wilayah Kalsel telah didominasi oleh kategori pemerintah daerah maju tetap maju dan digital.

Baca Juga: Sembako Murah FWE Kalsel ‘Kolaborasi Berbagi Bersama Mitra’ Mulai Digelar

“Capaian ini tentu didorong kolaborasi dengan Bank Indonesia juga lainnya melalui tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah,” ujarnya.

Sementara itu, terkait pengembangan UMKM, lanjut Gubernur, Pemprov berharap sinergi yang baik dengan Bank Indonesia selama ini dapat terus diperkuat dan ditingkatkan.

‘’Salah satunya akselerasi UMKM yang berorientasi ekspor dalam maupun luar negeri, Bank Indonesia menggelar pameran Borneo pada tahun 2022,’’ ujarnya.

Paman Birin juga menyampaikan, pertumbuhan ekonomi di Kalsel, sesuai data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), dalam kondisi tumbuh kuat mencapai 5,32 persen.

“Pertumbuhan ini tentu kita syukuri. Namun harus disadari bahwa untuk mencapai tujuan utama pembangunan kesejahteraan masyarakat, harga bahan pokok harus bisa stabil,” ujarnya.

Paman Birin itu berharap, sinergi antara Pemprov dan BI yang selama ini terjalin baik bisa dilanjutkan Kepala Perwalikan BI Kalsel yang baru, Wahyu Pratomo, sehingga perekonomian di Kalsel kembali bangkit.

Penulis: Cynthia

Related posts

Supian HK Harapkan Warga Kalsel Diperantauan Jalin Komunikasi dan Pererat Kekeluargaan

Keberadaan KBB Bandung Raya Diharapkan Menjadi Wadah Silaturahmi dan Pelestarian Adat Budaya Banjar

Keberadaan IKN Nusantara Buka Peluang Kerja Bagi Warga Kalsel