Daya Beli Masyarakat Jangan Sampai Turun, Pemda Diharapkan Bisa Menahan

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Melonjaknya harga BBM yang sudah berjalan hampir dua bulan ini dikhawatirkan dapat menurunkan daya beli masyarakat. Oleh sebab itu pemerintah diharapkan cepat tanggap mengatasi hal tersebut.

Menurut Kepala Kanwil Ditjen Pembendaharaan Provinsi Kalsel, Sulaimansyah, peran APBN diharapkan tetap waspada, antisipatif serta responsif sebagai shock absorber.

Meskipun kinerja neraca perdagangan di Kalimantan Selatan, September 2022 masih menunjukkan surplus.

Namun, kondisi makro ekonomi di Kalimantan Selatan ditandai dengan peningkatan angka inflasi sebesar 1,42 X. Angka tersebut meningkat cukup tinggi jika dibandingkan pada bulan sebelumnya yang mengalami penurunan inflasi sebesar 0,42 Yc.

“Kenaikan BBM telah mempengaruhi harga barang atau jasa yang terdampak secara langsung di lapangan antara lain : sektor transportasi serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar lainnya. Kenaikan beberapa harga barang atau jasa tersebut telah mempengaruhi hasrat konsumsi masyarakat yang saat ini cenderung menurun,” katanya dalam Media Briefing di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kalsel, Banjarbaru, Jumat sore (21/10/2022).

Baca Juga: Bank Kalsel Raih Penghargaan Indonesia Finance Award 2022

Meskipun itu, Sulaimansyah menyatakan
momentum pertumbuhan ekonomi di banua
sedang meningkatnya. Hal itu pemerintah perlu menahan daya beli masyarakat agar tidak turun. Ekonomi meningkat karena sebagian besar pertumbuhan ekonomi kita saat ini masih ditopang oleh permintaan domestik dan komoditas ekspor.

Di sisi lain, upaya pemerintah untuk menahan laju inflasi yang semakin tinggi juga mempunyai peran yang sangat penting. Antara lain diwujudkan dalam bentuk strategi menjaga pasokan bahan makanan di pasar untuk menjamin ketersediaannya sehingga harga bahan makanan tidak naik.

Sementara itu, pendapatan negara
Sampai dengan 30 September 2022 kinerja mencapai Rp.14.392,34 miliar atau 98,01 Ydari target, tumbuh lebih tinggi sebesar 91,66 9c dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2021, atau meningkat sebesar Rp.6.883,12 miliar.

Realisasi penerimaan perpajakan hingga 30 September 2022 telah mencapai Rp. 13,482,32 miliar atau 98,40 Yc dari target APBN 2022 sebesar Rp 13.701,33 miliar. Realisasi penerimaan pajak tersebut tumbuh sebesar 109,52 “4 (y-o-y). Sedangkan realisasi penerimaan

Baca Juga: Komitmen Bank Kalsel Dukung Implementasi TNT di Pemkab Batola

Kepabeanan dan Cukaj telah mencapai Rp.1.079,69 miliar hingga 30 September 2022. Angka tersebut telah mencapai 81,84 Y4 dari target yang ditetapkan. Sementara itu realisasi pendapatan negara yang berasal dari PNBP di wilayah Kalimantan Selatan mencapai nilai Rp 910,52 miliar atau 92,61 Yo dari target.

Kemudian realisasi belanja negara sampai dengan 30 September 2022 mencapai Rp 18.332,75 miliar atau 63,86 Ys dari pagu. Secara total , capaian realisasi belanja tersebut lebih rendah sebesar 0,24 “« jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu.

Untuk Belanja Pemerintah Pusat tercatat realisasi sebesar Rp. 5.215,41 miliar ( 62,09 $ pagu), atau turun 13,57 24 dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2021 yang mencapai Rp 6.034,38 miliar.

Untuk penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Kalimantan Selatan sampai dengan 30 September 2022 tercatat sebesar Rp 13.117,35 milyar atau 64,60 Yo dari pagu. Jika dibandingkan dengan realisasi bulan September 2021 lebih tinggi sebesar 6,28 40.

Penulis : Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment