BPJAMSOSTEK Batulicin Sosialisasikan PLKK Puskesmas ke Dinkes Kotabaru

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Batulicin, Vina Dwina Yuskin foto bersama usai sosialisasi PLKK kepada Dinas Kesehatan dan beserta pengelola puskesmas yang sudah menjadi mitra kerja BPJS Ketenagakerjaan,  Selasa (13/6/2023).(foto : ist)

Advertorial

Kotabaru, BARITOPOST.CO.ID – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Batulicin mensosialisasikan tentang Penanganan Kecelakaan Kerja di Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) kepada Dinas Kesehatan Kotabaru, Selasa (13/6/2023). Hal itu agar seluruh puskesmas di sana dapat dengan sigap apabila terjadi laka kerja.

Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Batulicin, Vina Dwina Yuskin mengatakan sosialisasi PLKK ini perlu diberikan kepada Dinas Kesehatan dan beserta pengelola puskesmas yang sudah menjadi mitra kerja BPJS Ketenagakerjaan. Hal itu agar mereka memahami prosedur dan tatacara pelayanan bagi peserta yang dirawat di puskesmas tersebut.

Vina mengatakan pekerja yang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan juga banyak yang berada di wilayah pedesaan, seperti petani dan nelayan yang bila mengalami kecelakaan kerja rujukannya pasti ke puskesmas terdekat.

“Kami tidak ingin peserta mengalami kendala dalam mendapatkan pengobatan akibat kecelakaan kerja. Mereka harus segera diobati dan tentu diarahkan ke puskesmas terdekat. Kami tidak ingin ada penolakan oleh puskesmas karena ketidaktahuannya bahwa pasien tersebut adalah pasien BPJS Ketenagakerjaan,” kata Vina.

Baca Juga: Mantap! Pj Bupati Mujiyat Launching Aplikasi Srikandi, TTE, dan Pencanangan GNSTA

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, Erwin Simanjuntak mengatakan sosialisasi yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan memberikan banyak manfaat. Terutama bagi pengelolan puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Ada 28 puskesmas di wilayah Kabupaten Kotabaru, namun belum semuanya yang memahami tentang pekerja. Apa saja yang termasuk kategori yang bisa dilayani. Setelah dijelaskan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan  baru kami tahu bahwa pekerja yang dimaksud bukan hanya yang bekerja di perusahaan, tetapi juga yang bekerja mandiri seperti petani,” terang Erwin.

Dengan demikian, kata Erwin, pihak puskesmas bisa juga memberitahukan kepada warga sekitarnya bahwa warga yang bekerja mandiri pun bisa menjadi peserta.

Selain itu pihak puskesmas juga memahami manfaat yang diperoleh bila menjadi peserta BPJS  Ketenagakerjaan, seperti pengobatan diberikan gratis sampai sembuh total dan bila meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja mendapatkan santunan sebesar Rp42 juta.

Penulis : Advertorial/Arsuma
Editor    : Sophan Sopianti

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment