BNI Dorong Wartawan Jadi Wirausaha

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – PT Bank Negara Indonesia (BNI) mendorong kalangan insanpers menjadi wirausaha dengan memberikan wawasan dan tukar informasi melalui pelatihan kewirausahaan bagi wartawan, Kamis (6/2) di Pusat Layanan Terpadu-Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM), Kota Banjarbaru.

Wakil Pimpinan Bidang Jaringan dan Layanan BNI Wilayah Banjarmasin, Untung Rahmat mengatakan, kegiatan juga sebagai bentuk perhatian  kepada wartawan Kalsel yang selama ini menjadi mitra kerja ,ereka.

“Sebagai wartawan tidak selamanya jadi wartawan, melalui pelatihan ini kami ingin memberikan wawasan kepada rekan wartawan yang ingin berwirausaha dengan kiat-kiat dari pengusaha kawakan asal Banjarbaru,” katanya di sela-sela kegiatan yang menghadirkan tiga nara sumber yakni Bobby Bahrul (pengusaha coklat),  Narwanto (pengrajin arang), dan Nisa Ridho (NDF Sasirangan Mainariyah).

Diingatkan Untung,  memulai usaha memang perlu modal. Namun hal itu bukan masalah utama, karena yang paling penting adalah kemauan dan motivasi diri sendiri.

“Modal itu hanya berapa persen dari kesuksesan, yang paling penting itu prosesnya serta kemauan dan motivasi diri,” bebernya.

Wakil Pimpinan Bidang Jaringan dan Layanan BNI Wilayah Banjarmasin, Untung Rahmat berbincang-bincang dengan wartawan disela pelatihan kewirausahaan bagi wartawan, Kamis (6/2) di Pusat Layanan Terpadu-Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM), Kota Banjarbaru.(foto slm/brt)

Yang tidak kalah penting ujarnya, standarisasi produk dan juga masalah karena cara memasarkan produk dengan cara konvensional saat ini sangatlah sulit. Oleh karena itu ia berucap harus pandai memanfaatkan teknologi, terlebih wartawan memiliki kemampuan untuk menggiring opini konsumen dan mempunyai jaringan yang luas.

Dalam pelatihan, para nara sumber menceritakan bagaimana mereka memulai usaha, rintangan yang mereka hadapi, cara menyiasati masalah yang ada hingga strategi bisnis yang dijalankan sampai mereka terbilang sukses saat ini.

Pengusaha coklat, Bobby Bahrul mengatakan, apa yangdicapainya sekarang diawali dengan kerugian ratusan juta, karena produk yang ia pasarkan belum dikenal masyarakat luas. Sementara ia sudah mendistribusikan ke banyak tempat.

Belajar dari kegagalan, ia memulai usahanya dengan mencari ciri khas produk agar mudah dikenal masyarakat yaitu coklat pasak bumi yang belum ada diproduksi pengusaha lain hingga sekarang.

“Abba Coklat sebenarnya nebeng popularitas pasak bumi,” ujarnya.

Lain lagi Nurwanto yang memulai usahanya dari jasa laundri kiloan. Kemudian beralih ke jualan tahu, rental sepeda tinjak dan usaha-usaha lain yang dinilainya punay peluang mendatangkan uang yang lumayan. Namun ia tidak puas dan akhirnya memutuskan untuk fokus satu usaha dan memilih arang putih yang tidak dipasarkan  dalam negeri.

Penulis: Salman

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment