Bekatul Diolah Menjadi Kue Kering

by admin
0 comment 1 minutes read

Pelatihan membuat kuker dari bekatul  yang diselenggarakan Kelurahan Tanjung Pagar-LK3 di aula kelurahan tersebut. Kegiatan berlangsung 2 hari sejak Rabu (25/9) sampai Kamis (26/9).(foto: ist/brt).

 

Banjarmasin, BARITO – Kelurahan Tanjung Pagar Kota Banjarmasin, kembali menggandeng Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan (LK3) untuk memberdayakan masyarakatnya.

Kali ini LK3 memperkenalkan bahan bekatul atau dedak, sisa gilingan padi, sebagai bahan membuat kue kering (kuker) yakni pai susu bekatul dan kukis bekatul.

Pelatihan dilaksanakan di aula Kelurahan Tanjung Pagar, berlangsung selama dua hari, Rabu dan Kamis, 25-26 September 2019.

“Selama dua hari itu, masing-masing diikuti 50 orang peserta. Pelatihan ini berhasil melatih 100 orang peserta utusan perempuan dari seluruh RT di Kelurahan Tanjung Pagar,” kata Rakhmalina Bakhriati,  Koordinator Pemberdayaan Ekonomi LK3, Kamis (26/9).

Rakhmalina menuturkan bahwa alumni pelatihan akan terus diberdayakan. “Sehingga lahir usahawan baru di bidang kuliner, dan mampu memanfaatkan bahan disekitarnya agar bernilai ekonomis,”ungkapnya.

Sementara itu Lurah Tanjung Pagar, Aina mengatakan bahwa dipilihnya bekatul sebagai bahan membuat kue, karena di Kelurahan Tanjung Pagar, bahan tersebut masih sangat banyak . Masyarakat juga tidak tahu bekatul dapat dibuat kue  kering yang sehat karena kaya serat.

Aina mengatakan, pihaknya menggandeng LK3 dalam melakukan pemberdayaan tersebut, karena LK3 sudah lama melakukan berbagai pemberdayaan di masyarakat.

LK3 juga diketahui sudah memiliki komunitas pengrajin kuliner dan kraf yang tergabung dalam Komunitas Warung Rukun. LK3 juga memiliki banyak pelatih dalam bidang itu.

“Pemberdayaan dalam rangka melahirkan usahawan baru ini selaras visi Walikota Banjarmasin,  menciptakan usahawan baru yang kreatif dan inovatif,” pungkasnya.tya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment