Bank Kalsel Lewati Triwulan III dengan Mencatatkan Kinerja Positif

by baritopost
0 comment 4 minutes read
infografis bank kalsel

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Bank Kalsel terus mencatatkan kinerja positifnya. Terhitung sejak awal tahun 2022, Bank Kalsel terus berakselerasi baik di kancah daerah maupun nasional dengan menghasilkan capaian optimal terhadap target yang diharapkan. Langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan oleh Bank Kalsel di tahun 2022, sejauh ini terbukti berhasil memberikan hasil positif terhadap kinerja.

Adapun strategi tersebut diterjemahkan dalam tiga fokus strategi.
Pertama, Optimalisasi Pendapatan, sebagai upaya mempertahankan rentabilitas dalam tingkatan wajar, dimana salah satunya adalah dengan menjaga dan meningkatkan performa aset-aset Bank yang potensial mendukung pendapatan bisnis.

BACA JUGA: Bank Kalsel Resmi Buka Layanan Pembayaran untuk ASN di Kalsel

“Bank Kalsel berhasil menunjukkan hasil menggembirakan. Posisi Aset per 30 September 2022 adalah sebesar Rp18,52 triliun, mampu tumbuh sebesar 18,76% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp15,59 triliun (yoy). Hal ini juga ditunjang dari meningkatnya Dana Pihak Ketiga (DPK), dimana per 30 September 2022 mampu mencatatkan sebesar Rp14,96 triliun atau tumbuh 19,31% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp12,54 triliun (yoy),”  beber Hanawijaya, Direktur Utama Bank Kalsel.

Sebagai informasi, rincian pencapaian untuk DPK antara lain meliputi Giro, Tabungan dan Simpanan Berjangka. Per tanggal 30 September 2022, Giro berhasil mencatatkan pencapaian sebesar Rp5,96 triliun, tumbuh 37,85% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4,33 triliun (yoy). Untuk Tabungan, mencatatkan capaian sebesar Rp3,85 triliun, tumbuh 6,72% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp3,61 triliun (yoy). Sedangkan Simpanan Berjangka, berhasil tumbuh sebesar 11,74% dimana per tanggal 30 September 2022 mencatatkan capaian sebesar Rp5,14 triliun, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4,60 triliun (yoy).

BACA JUGA: Bank Kalsel Kembali Raih Infobank Sharia Award 2022

Kedua, Efisiensi Biaya, yakni meminimalkan/mengoptimalkan pos-pos pengeluaran berdasarkan skala prioritas. Biaya-biaya yang akan dikeluarkan disusun berdasarkan skala prioritas, yang memang penting dan berdampak dalam mendukung kinerja bank.

“Strategi yang kami bangun, berhasil memberikan dampak efektif dalam kinerja kami, dimana per 30 September 2022, Bank Kalsel mampu mencatatkan BOPO sebesar 73,76% dibanding tahun sebelumnya sebesar 77,15% (yoy). Hal ini menunjukkan, Bank Kalsel telah berhasil menekan biaya-biaya yang timbul sesuai dengan skala prioritas yang dibutuhkan perusahaan. Imbas dari langkah ini, per 30 September 2022 Bank Kalsel berhasil mencatatkan Laba sebesar Rp317,58 miliar lebih tinggi dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya sebesar Rp286,92 miliar (yoy) atau tumbuh sebesar 10,68%,” terang Hanawijaya.

Ketiga, Menjaga Kualitas Kredit yang berkualitas baik dan mengoptimalkan penagihan. Hal ini penting dilakukan dalam rangka memastikan kinerja kredit Bank Kalsel selalu berada dalam kondisi comply.

“Untuk kredit dan pembiayaan, Bank Kalsel mampu mencatatkan sebesar Rp12,20 triliun di posisi 30 September 2022, dengan kontribusi Kredit Produktif sebesar Rp5,75 triliun atau 47,14% dan Kredit Konsumtif sebesar Rp6,44 triliun atau 52,85%. Catatan tersebut meningkat 12,53%  apabila dibandingkan pada tahun sebelumnya sebesar Rp10.84 triliun (yoy). Raihan ini turut menjadi salah satu faktor keberhasilan Bank Kalsel dalam menjaga Peringkat Komposit di level 2, dimana NPL (gross) berada di posisi 3,52% lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yakni 3,96% (yoy). Ini mengindikasikan, Bank secara umum Sehat,” tukas Hanawijaya.

BACA JUGA: Bank Kalsel Lakukan Penandatanganan Bilateral, Bentuk Komitmen Dukung Pembangunan Ekonomi Daerah

Atas pencapaian kinerja tersebut, tentunya patut disyukuri, dimana meskipun banyak dipengaruhi oleh keadaan ekonomi global yang tidak menentu, kondisi kinerja keuangan Bank Kalsel tetap mampu bertumbuh positif.

Upaya pemenuhan Modal Inti Minimum (MIM) yang ditetapkan regulator sebesar Rp3 triliun per 31 Desember 2024, menunjukkan progress yang positif, dimana per 30 September 2022 mencatatkan Modal Inti sebesar Rp2,02 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,94 triliun (yoy).

“Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham, Gubernur dan Bupati/Walikota se-Kalimantan Selatan serta DPRD Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kalsel yang senantiasa memberikan dukungan, khususnya dalam upaya pemenuhan kewajiban yang ditetapkan regulator. Tak lupa saya ucapkan juga terima kasih kepada seluruh Insan Bank Kalsel yang sudah memberikan kinerja terbaiknya dalam upaya meningkatan pencapaian Bank Kalsel,” pungkas Hanawijaya. ril/afd

 

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment