Antara Kebiasaan Milenial dan Suaranya Dalam Pemilu

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
Kelompok milenial disalah satu Kampus Di Banjarmasin dalam meningkatkan wawasan.

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Generasi Z (17-24) dianggap kelompok usia yang mampu berkontribusi membawa perubahan. Peran dalam pemilihan umum 2024 nanti kelompok ini mendominasi dan peluang besar menentukan suara.

Di Kota Banjarmasin, menurut data KPU Kota Banjarmasin, setidaknya ada 22 persen lebih Kelompok gen Z memegang suara.

Yang menjadi pertanyaan, apakah yang dianggap generasi pembawa perubahan ini benar-benar bisa berperan dengan ciri khas digital native, yang melihat dunia dengan cara baru melalui teknologi, mereka secara dapat mengakses beragam isu.

Lalu apakah generasi z ini sudah memiliki kecukup wawasan perpolitikannya, atau hanya sekedar berpartisipasi dalam Pemilu dan terlalu asyik bermain bersanding dengan gadget yang dimilikinya.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Harga Telur Ayam dan Itik Alami Fluktuatif

Menurut Pengamat Akademisi Uniska, Dr Afif Khalid menilai potensi generasi z diakuinya sangat besar untuk membawa cita-cita bangsa sesuai dengan undang-undang kesejahterakan masyarakat.

Namun apakah mereka sudah siap berpartisipasi dalam pemilu. Apalagi kelompok gen Z diakui sebagai generasi perubahan.

Dalam perspektif hukum mereka memiliki hak konstisional. Dari mereka diharapkan, generasi yang memiliki visi, yakni memaksimalkan perannya sebagai pemilih muda untuk kemajuan bangsa.

Caranya bagaimana ? Caranya yakni dengan memperdalam intelektualitas baik yang formal maupun non formal seperti bergabung dalam organisasi dan terbiasa berdiskusi.

“Generasi milineal harus memiliki visi dan intelektualitas, kalau ingin membawa bangsa ini maju. Kalau masih malas dan asyik main game, jangan harap,” tegasnya.

Dekan Hukum Uniska ini melanjutkan, Kuliah sejatinya bukan hanya mengejar ijazah. Namun bagaimana mahasiswa mengembangkan dirinya meningkatkan intelektualitas dengan banyak membaca, diskusi dan lainnya.

Namun faktanya, Gaya hidup terlebih dulu mempengaruhi generasi ini dan hal itu diakui Afif yang memang keseharian melihat aktivitas mahasiswanya yang masuk kelompok generasi z.

Baca Juga: Waspada, Prediksi Cuaca Ekstrem di Kalsel hingga 2 Maret

“Anak muda memiliki kecenderungan tidak memikirkan masa depan. Karena ketimbang ilmu pengetahuan, mereka lebih banyak memikirkan gaya hidup dan main main saja,” katanya.

“Saya berharap, generasi milenial adalah generasi yang tidak remeh, namun berkualitas dan berintelektualitas sehingga dapat bersama mengembalikan sejati cita cita bangsa ini,” tuturnya.

Penulis: Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment