5 Kabupaten Absen Program Adiwiyata

by admin
0 comment 2 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Program Adiwiyata tingkat provinsi tahun ini di Kalimantan Selatan masuk tahap penjaringan oleh tim terhadap sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, mulai tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan pertama hingga sekolah lanjutan atas sederajat.

Sebanyak 87 sekolah dari berbagai tingkatan, menyatakan kesiapannya untuk dinilai para tim yang berasal dari berbagai unsur yakni pemerintah, akademisi, pers, dan lembaga swadaya masyarakat itu.

Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Kemitraan, Dinas Lingkungan Hidup Daerah (DLH) Provinsi Kalsel, Benny Rahmadi menyayangkan,  tahun ini tidak semua pemerintah kabupaten/kota ikut terlibat dalam program adiwiyata.

Sekolah yang mengajukan diri berasal dari 8 kabupaten/kota se Kalsel yakni Kota Banjarmasin dan Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong, Tanah Bumbu, dan  Banjar.

“Ada lima daerah tidak ikut yaitu Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut, Hulu Sungai Selatan, Barito Kuala dan Kotabaru,” ujarnya di Banjarbaru, Rabu.

Dikatakan, prinsip-prinsip dasar Program Adiwiyata adalah partisipatif dan berkelanjutan yang sangat penting diterapkan. Pengembangan kebijakan sekolah antara lain mulai visi dan misi sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, pengembangan pembelajaran pendidikan lingkungan hidup, upaya penghematan sumber daya alam, sampai pengalokasian dan penggunaan dana bagi kegiatan yang terkait dengan masalah lingkungan hidup.

Tidak kalah penting, dalam program ini, diperhatikan soal penyampaian materi lingkungan hidup kepada para siswa dapat dilakukan melalui kurikulum secara terintegrasi atau monolitik. Pengembangan materi, model pembelajaran dan metode belajar yang bervariasi, dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan hidup yang dikaitkan dengan persoalan lingkungan sehari-hari (isu lokal).

Program Adiwiyata ujar Benny, tidak hanya ditujukan sebagai suatu kompetisi atau lomba, lebih diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada sekolah yang mampu melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup secara benar, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Di Kalsel, sejak 2015 – 2018 tercatat 330 sekolah masuk kelompok sekolah adiwiyata tingkat provinsi, 109 sekolah berhasil ke tingkat nasional dan 38 sekolah lainnya dinyatakan sebagai sekolah adiwiyata mandiri. slm

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment