20 Tahun Hari Musik Nasional, PAPPRI Kalsel Gelar Pentas Seni

Band dari DPC  Tanah Bumbu saat unjuk kebolehan ( Foto Mercy)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Memperingati Hari Musik Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 Maret , Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kalsel menggelar  pentas seni berupa hiburan band serta puisi pada Sabtu, (18/03/2023) malam .

Acara yang bekerja sama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Banjarmasin dan Taman Budaya Kalsel itu digelar di  Panggung Bakhtir Sanderta, Taman Budaya Provinsi Kalsel, Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi, Banjarmasin.

Mengawali penampilanband PAPPRI Kalsel disusul PAPPRI Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Hulu  Sungai Selatan (HSS) dan Tanah Bumbu tampil secara bergantian unjuk diri di hadapan para penonton yang terdiri dari para seniman, pencipta lagu dan masyarakat umum, para band berusaha tampil maksimal. Menarik ketika PAPPRI Tanah Bumbu yang berusaha tampil beda dengan menampilkan tembang slow rock milik Power Metal, Memory Jingga. Sang vokalis yang masih muda nampak mampu mendaki nada tinggi layaknya vokalis aslinya Arul Efansyah yang kini dengan band baru nya X Real . Mereka juga membawakan lagu berjudul Tanah Bumbu daerah mereka berasal . Pada malam itu tak hanya band, panggung juga diisi para solois yang juga tak kalah menariknya , termasuk penampilan Ennos Kalrie yang membawakan lagu Banjar ciptaannya secara akustik.

Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Banjarmasin, Darno mengapresiasi pertunjukan hiburan musik disuguhkan para musisi, penyanyi dan pencipta lagu yang tergabung dalam PAPPRI Kalsel.

“Pergelaran musik di Taman Budaya Kalsel ini merupakan ajang silaturahmi bagi para anggota PAPPRI. Sebab, 9 Maret merupakan Hari Musik Nasional yang diperingati para seniman musik untuk bisa berkiprah di belantika musik nasional,” ucap Darno kepada j wartawan

Baca Juga: Masyarakat Rindukan Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Pertunjukan musik dari band-band binaan PAPPRI ini disiarakan langsung oleh RRI Banjarmasin, sehingga jangkauan bisa lebih luas dan dinikmati para penikmat musik Banua.

“Tentu saja, RRI sebagai corong aspirasi masyarakat mendukung penuh kegiatan PAPPRI Kalsel untuk mencerdaskan masyarakat Banua,” kata Darno.

Sementara itu Ketua PAPPRI Kalsel, Dino Sirajudin mengungkapkan para pekerja seni atau seniman musik baik musisi, penyanyi dan pencipta lagu itu semua anggota PAPPRI

“PAPPRI merupakan bagian dari pekerja seni nasional. Apalagi, di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menetapkan tanggal 9 Maret 2013 menjadi tanggal awal Hari Musik Nasional dengan terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 Tahun 2013,” beber gitaris jazz legendaris Banua ini.

Dino memaparkan PAPPRI  merupakan wadah berkumpulnya seniman pencipta lagu, penyanyi dan para musisi. Kami juga menjadi pelindung artis-artis PAPPRI, pencipta lagu untuk melindung karyanya lewat pendaftaran hak cipta pada Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),” kata mantan Kepala Taman Budaya Provinsi Kalsel ini.

Salah satu program PAPPRI Kalsel sambung Dino, bersama pengurus pusat untuk mengajak para musisi jalanan seperti para pengamen guna dibina menjadi penyanyi profesional, artis dan lainnya.

“Sebab, kebanyakan artis nasional berasal dari pengamen jalanan. Dengan talentanya kemudian diasah bisa menjadi penyanyi atau artis nasional.  Termasuk memberi mereka pemahaman untuk benar benar menghibur. Sehingga pendengar yang terhibur tak ragu untuk merogoh kocek termasuk  pembinaan masalah kostum “Kita ambil contoh Yudha pengamen yang mengamen di Soto Kuin belakang Kantor PT Pos Indonesia , dia bernyanyi di depan tanpa mengganggu mereka yang makan namun berdiri depan kasir”  beber pencipta lagu Baras Kuning ini.

Penyanyi dan pencipta lagu kawakan Banua lainnya, Ennos Karli berharap pergelaran musik helatan PAPPRI ini terus dihidupkan pasca pandemi Covid-19 yang sempat berdampak kepada para pekerja seni.

Baca Juga: Anggota DPRD Balangan Rusdin Barhiwan Apresiasi Kompetisi Sepakbola SSB U-12 Dan U-14

“Musik dan lagu bukan hanya impersonal atau melambangkan suatu cerita atau kejadian dari lirik atau syair yang diciptakan. Namun bagi musisi, pencipta lagu dan penyanyi tentu musik dan lagu adalah lantuan syair atau bait-bait yang utuh terangkai km hingga tercipta sebuah lagu yang sarat pesan moral,” kata seniman senior Kalsel ini.

Dia mengaku bangga dengan pergelaran musik PAPPRI Kalsel yang telah menunjukkan adanya regenerasi dengan hadirnya talenta anak-anak muda.“Tanpa mereka, anak-anak band yang dibina PAPPRI Kalsel bisa melahirkan karya. Saya pesan ciptakan lagu yang mendidik masyarakat dan sesuai dengan kultur bangsa Indonesia,” kata pencipta lagu Banjar yang sudah dikaryakan sebanyak 64 lagu ini. Sementara itu salah satu pencipta lagu Banjar lainnya yang sekarang cukup intens menciptakan lagu Banjar Khairadie Asa ditanyakan apakah lagu Banjar bisa viras seperti lagu Jawa , pria yang juga Humas dan Media PAPPRI memastikan bisa . Misalnya saja dia mencontohkan Tommy Kaganangan .”Dia kan followernya jutaan dan memang berada di generasi millenial.”pungkasnya.

Penulis/Editor: Mercurius

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

Keberadaan IKN Nusantara Buka Peluang Kerja Bagi Warga Kalsel

Tanggapi Pledoi, JPU Tetap Tuntut Penjara 2,6 Tahun

Nonbar Dispora Kalsel Masih Lanjut, Support Timnas U-23 di Piala Asia 2024