Ustad Salman Tetap Waspada dan Jangan Takut Hadapi Covid-19

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Pimpinan Pondok  Pesantren Al Istiqomah Ustad Salman menyatakan, mendukung penuh Vaksinasi Merdeka yang dilakukan unsur pimpinan  pemerintah di daerah ini. Dengan menjadi tuan rumah vaksinasi yang ditarget 1000 santri dan guru tervaksin di pontren di kawasan Jalan Pekapuran Raya tersebut, Selasa (7/9/2021).

Saat ditemui usai acara tersebut, Salman yang kini melewati usia separu baya itu juga  mengingatkan kepada warga agar, tetap waspada dan jangan berlebihan dalam menghadapi Covid-19 ini. “Kita harus waspada meski sudah divaksin namun  terus jaga kesehatan. Jangan takut dan juga jangan berani atau berlebihan,”ingatnya kepada Barito Post.

Dia melanjutkan, virus itu juga ciptaan Allah SWT, sehingga hakekatnya Corona itu mungkin mengingkatkan manusia supaya tidak lupa kepadaNya. Dengan demikian Tuhan kembali ingatkan agar menata kembali dari rumah hingga masjid serta lingkungan yang sehat dan agamis.

Cara menghadapinya pandemi ini bagi Ustad  Salman, tetap mengikuti prosedur  pemerintah, yakni Disiplin Protokol  Kesehatan (Prokes). Hal itu diterapkannya baik di rumah sendiri maupun di santri itu. Bahkan dia pun sudah pernah divaksin hingga kedua kalinya, guna meningkatkan imun tubuh guna melawan kondisi wabah saat ini.

“Kalau sudah menjalankan 5M yakni Pakai Masker, Mencuci Tangan pakai sabun dengan air mengalir, Menjaga Jarak serta hindari Kerumunan dan lebih baik di rumah. Insya Allah akan terhindar dari Covid-19,”harapnya, sempat tak hadir ke masjid saat Sholat Jumat tahun lalu.

Ustad Salman juga mengungkapkan, dirinya hampr tiga bulan tinggal di rumah, karena rasa takut yang berlebihan. Akan tetapi dia sadar hal itu malah tambah lemah baik pikiran dan imun. Hingga dirinya sempat mengalami sakit flu berat, beruntung tidak reaktif virus tersebut, sebab sempat hilang penciuman.

“Jadi disamping usaha-usaha seperti doa-doa membacakan Salawat Nabi Muhammad SAW 1000 kali, karena  dalam Islam itu semua penyakit ada obatnya, kecuali mati,”tandas saat sebelum sholat Ashar berjamaah di Mesjid Raudatul Istiqomah.

Tak hanya itu, berbagai vitamin juga terus dikonsumsinya, karena hal itu juga saran dari anaknya seorang dokter.  Dia bersyukur dengan mematuhi 5M dan Prokes serta PPKM Level IV itu, mulai terbiasa kehidupan ner normal, namun tetap waspada.

Diakuinya kegiatan belajar santri memang terpaksa diliburkan, baik pertemuan tatap muka maupun ceramah dan pengajian. Ia juga bersyukur santri tidak ada yang sakit atau terpapar. Karena semua disarankan belajar melalui online atau daring.

Padahal sebanyak 1.500 Santri, baik Madrasah Tsanawitah maupun aliah yang dipimpinnya itu, terus diperketatnya dengan sarana tempat cuci tangan. Menyediakan Thermo gun atay alat cek suhu tubuh serta han sanitizer, semua disediakan ingatnya, agar dapat memutus mata rantai Covid-19 tersebut.

Arsuma

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment