Tanpa Bakar Lahan, Petani Batola Sukses Kembangkan Kebun Semangka

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
Petani Sukses Kembangkan Kebun Semangka (foto:istimewa)

Marabahan, BARITOPOST.CO.ID Petani di desa Sungai Pantai, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Batola, Suhaimi, berhasil mengembangkan kebun semangka miliknya jadi lebih tokcer dengan metode mulsa tanpa olah tanah (MTOT).

Metode yang didapat petani dari Yayasan Field Indonesia ini sukses diterapkan di lahan pribadi Suhaimi yang luasnya setengah hektare.

Kamis (9/11/2023) lalu, ia menggelar panen kecil-kecilan di kebunnya dengan mengundang unsur Forkopimcam Rantau Badauh.

Baca Juga: Raih Impian melalui Kredit Multiguna Bank Kalsel

Kepada wartawan, Suhaimi mengatakan semangka yang ditanam menjadi penanda bahwa Batola, khususnya Rantau Badauh juga bisa mengembangkan komoditas ini.

“Meskipun musim kemarau dan el nino, semangka rupanya tetap bisa tumbuh. Metode MTOT ini kuncinya,” kata Suhaimi.

Metode pertanian MTOT dinilai lebih murah dan ramah lingkungan. Sebab, petani bisa mengandalkan penggunaan lapisan penutup organik.

Baca Juga: Lebih Tokcer, Petani Jeruk di Batola Kembangkan Lahan dengan Metode MTOT

Kumpai (jerami) sisa hasil panen padi atau rumput kering langsung direbahkan dan diselubungkan ke atas lahan yang hendak ditanami benih tanaman.

“Jadi, lahan pertanian dibuka tanpa harus dibersihkan, apalagi dibakar,” kata Suhaimi.

Fasilitator Yayasan FIELD Indonesia di Kalsel, Suhada mengatakan, pertanian dengan metode MTOT diperkenalkan kepada petani di Kalsel pada 2021.

Baca Juga: Raih Impian melalui Kredit Multiguna Bank Kalsel

Ini merupakan bagian dari program Udara Bersih Indonesia (UBI) yang sedang getol dikampanyekan oleh Yayasan Field Indonesia.

“Cara ini cukup mudah dan murah. Dan yang terpenting adalah tidak membakar lahan,” tegasnya.

Baca Juga: Kembangkan Proyek Unggul serta Berkualitas, ABM Group Dianugerahi Gold Achievement Pada OPEXCON 2023

Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Rantau Badauh, Janaturahimah mengatakan, pertanian dengan metode MTOT selaras dengan apa yang diperjuangkan para penyuluh.

Janaturahimah berharap sosialisasi program ini akan lebih diluaskan. Karena sudah saatnya Kalsel kembali ke pertanian yang lebih sehat atau ramah lingkungan.

Baca Juga: Raih Impian melalui Kredit Multiguna Bank Kalsel

“Sejauh ini di Rantau Badauh ada 5 desa yang jadi pilot project program ini. Kegiatan ini sudah disosialisasikan kepada 54 dari 130 kelompok tani. Kita akan terus sosialisasikan agar menjadi lebih luas,” tandasnya.

Penulis: Anang

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment