Banjarmasin, BARITO – Sektor pariwisata dinilai paling tinggi yang terkena dampaknya kasus wabah virus corona yang terjadi di berbagai Negara saat ini, tak terkecuali di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mempunyai sejumlah destinasi wisata seperti Tahura Sultan Adam, Loksado, Bukit Batu Sungai Luar, dan lain-lain.
Kerugian dialami karena pengelola harus menutup sementara dua obyek wisata andalan yakni Tahura Sultan Adam Mandiangin dan Wisata Bukit Batu Sungai Luar, terhitung sejak 16 – 29 Maret 2020.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, penutupan ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang jauh lebih berbahaya, termasuk untuk kesehatan binatang liar yang ditangkarkan di kawasan itu.
Tindakatan itu harus dilakukan ujarnya, kendati akan mengalami kerugian finansial akibat penutupan kawasan yang setiap minggu rata-rata terkumpul uang tiket masuk sekitar Rp40 juta.
“Paling tidak kita akan kehilangan (kerugian,red) antara 80-100 juta rupiah, namun semua itu untuk perjuangan yang lebih baik,” ujarnya di Banjarmasin, Selasa (17/3).
Selama waktu penutupan, akan dimanfaatkan untuk kegiatan bersih-bersih serta perbaikan, pemeliharaan sarana dan prasarana pada spot-spot wisata di Mandiangin dan Sungai Luar.
Terkait keberadaan dua obyek wisata ini, pihaknya terus melakukan pembenahan sarana dan prasarana untuk kenyamana pengunjung yang banyak datang pada Sabtu dan Minggu.
Khusus di obyek wisata Bukit Batu Sungai Luar, tahun ini dialokasikan dana lebih Rp20 miliar untuk pengaspalan jalan, musala, gazebo, toilet dan fasilitas lain di kawasan yang turut menyumbang PAD Rp2 – 3 juta per minggu.
“Targer kita tahun ini sekitar Rp3 miliar untuk di dua obyek wisata ini, dan sampai Maret ini sudah Rp700 juta,” jelas Hanif.
Ditanya bagaimana prosedur pengunjung masuk kembali di kawasan itu nantinya, akan dilaksanakan tindakan standar protokal yang diminta Gubernur Kalsel seperti penyediaan sanitasi dan lain-lainnya.
Penulis: Salman