Banjarmasin, BARITO – Dampak Covid-19 melemahkan ekonomi rakyat. Namun, bagi para siswa sekolah, justru menjadi keberuntungan karena pemerintah tidak lagi menjalankan Ujian Nasional (UN) saat wabah mematikan tersebut.
Tidak itu saja, ketakutan tidak lulus UN juga tidak mungkin terjadi lagi. Karena, siswa sekolah menjalani ujian di rumah dan resiko tidak lulus kemungkinan tidak ada.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, mengatakan, meskipun UN dihapuskan namun bukan alasan siswa untuk malas belajar. Ujian tetap dijalankan, pihak sekolah yang menyediakan soal-soal ujian.
“Ya, kalau sekolah yang menyiapkan soal, kemungkinan besar siswa lulus semua. Ujian sekolah itu kembali seperti peraturan dulu,” cetusnya.
Totok melanjutkan, Program belajar di rumah adalah pengganti belajar di sekolah dan sekaligus ujian. Ditengah wabah ini belajar di rumah merupakan alternatif yang harus ditaati. Sebab, itu demi kesehatan semua siswa dan guru pengajar agar tidak tertular Covid-19.
Sebelumnya, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyatakan masa belajar di rumah untuk siswa sekolah
mulai dari TK PAUD, SD Hingga SLTP atau sederajat, libur hingga 23 April.
Kemudian dilanjutkan lagi dengan libur puasa dan lebaran hingga 2 Juni mendatang. Artinya, seluruh siswa sekolah di Banjarmasin tidak belajar ke sekolah hingga Juni.
“Setelah 23 April, siswa sekolah dilanjutkan dengan libur puasa dan lebaran hingga 2 Juni,” tuturnya.
Siswa tidak datang ke sekolah pada tanggal yang disebutkan, tetapi tetap belajar melalui pembelajaran daring (online) bagi yang memungkinkan dan melaporkan hasil kepada guru kelas dan guru mata pelajaran masing-masing.
Untuk siswa yang tidak memungkinkan belajar melalui pembelajaran daring (online) , maka guru kelas dan guru mata pelajaran memberikan tugas dalam bentuk pekerjaan rumah kepada masing-masing siswa. Perkembangan hasil Pekerjaan Rumah juga wajib dipantau oleh Guru Kelas dan Guru mata pelajaran masing-masing.
Penulis: Hamdani