Serangan Terduga Teroris ke Polsek Daha Selatan karena Terpapar Pemikiran Sesat

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read

Banjarbaru, BARITO – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan  kejadian penyerangan di Polsek Daha Selatan karena  pelaku terpapar pemikiran sesat.

“Pelaku (AR) anak muda ini telah terpapar paham yang bisa dikatakan mohon maaf sesat. Dimana dia menebar kebencian tidak pada tempatnya,” terang

Boy Rafli  kepada wartawan usai bertemu para ulama dan tokoh agama  Kalsel  di Ruang VIP Room Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Sabtu (6/6/2020) sore

Menurut  Boy Rafli, penyerangan  Polsek Daha Selatan yang menewaskan Kepala SPKT   Polsek Daha Selatan tergolong   kejahatan terorisme.

“Persoalan serius, terorisme merupakan extra ordinary crime. Sehingga penanganannya di samping konteks hukum yang dituntaskan, kita harus kaji apa yang menjadi motivasi atau hal melatarbelakanginya,” ungkapnya didampingi Kapolda Kalsel Irjen Pol Nico Afinta dan Kabinda Kalsel Brigjen Pol Winarto saat berada di Bandara Syamsudin Noor. .

Saat ini sambung Boy Rafli,  kepolisian sedang melakukan pemeriksaan terhadap  empat orang . “Keempat orang itu mulai dari mengarah ke dalam rangka memberikan bantuan kepada tersangka, untuk melakukan tindakan penyerangan” ujarnya .

Menurutnya,  pemahaman pemahaman ajaran sesat itu dapat membahayakan pikiran para pemuda,  dengan mudah melakukan tindakan tindakan destruktif melakukan tindakan-tindakan yang sifatnya pembunuhan.

Dia mengingatkan, jangan sampai nilai-nilai agama disalahgunakan, seolah-olah berjuang atas nama agama malah membunuh orang.  “Jadi ini pasti ada yang keliru dalam memahami ajaran agama atau menyebarkannya.  Sebuah kebencian tidak pada tempatnya,”sebutnya.

Agar tak terjadi  ada korban-korban lain, menurutnya petugas yang menjadi korban harus dlidik bagaimana pra atau si pelaku sampai terlibat salah satu jaringan garis keras itu.

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar diantar Kapolda Kalsel Irjen Nico Afinta ke pesawat kembali pulang ke Jakarta ( foto iman satria)

Oleh sebab itu  dalam rangka perlindungan kepada masyarakat Indonesia, BNPT mengajak kepada Ulama di seluruh Indonesia termasuk di Kalimantan Selatan agar sama-sama meluruskan paham-paham yang tidak menunjukkan ajaran Islam.  Karena islam itu sebagai rahmatan lil alamin.

“Kami dari BNPT  bersama LPSK sudah  melihat langsung ke Daha Selatan,  kita sudah bertakziah dengan keluarga korban.  Dan kami juga memberikan keyakinan kepada keluarga bahwa keadilan dan kebenaran harus kita tegakkan, “ujar Boy.

Kepada ulama diharapkan penyampaian ajaran agama   menjadi bagian dari perjuangan BNPT untuk mewujudkan kehidupan berbangsa bernegara di negara kesatuan Republik Indonesia yang damai dan toleran menghargai perbedaan.

Jendral bintang 3 Polri ini  juga mengharapkan polri lebih meningkatkan kewaspadaan,  terutama di daerah terhadap  pengaruh-pengaruh orang yang ingin mempengaruhi anak muda.

Atau media bisa menjadi bagian untuk memberikan edukasi literasi terhadap pemahaman Islam yang baik. Mantan Kadiv Humas Polri ini tidak menyebutkan pelaku terkait jaringan yang sesuai  barang bukti di baju setelah tewas oleh tindakan tegas dan terukur aparat kepolisian.

Semente itu Wakil MUI Kalsel, Hafiz Anshari menambahkan, dengan adanya dugaan  teroris di Kalimantan Selatan berarti daerah ini bukan lagi  zona aman.  Menurutnya,  gerakan terorisme ini adalah suatu kejahatan besar yang sangat berbahaya untuk kelangsungan hidup bangsa dan negara ini.

“Karena itu kewajiban kita semua untuk melakukan penanggulangan dan ini tidak bisa dilakukan oleh hanya satu pihak, tetapi oleh semua. Oleh karena itu maka keterlibatan semua pihak, “sebutnya. Apalagi dalam ajar islam membunuh itu dilarang.

Ia menyatakan,  apabila pelaku memakai paham paham keagamaan maka hal itu tidak dibenarkan dan perlu diluruskan.  Karena itu kewajiban semua pihak untuk menanganinya,  terutama ulama, “sebut mantan Ketua KPU Kalsel ini.

Hafiz menambahkan pertemuan dengan Kepala BNPT  akan ditindaklanjuti,  namun tehnisnya akan dirembugkan lagi. “Yang jelas ulama siap bersikap wajib hukumnya meluruskan pemahaman yang salah dari para teroris ini.”sebutnya.

Kabid Humas Polda Kalsel AKBP Moch Rifai menambahkan,  untuk sementara memang ada empat orang yang djperiksa.  Namun pihaknya belum bisa memastikan apakah nanti akan bertambah atau tidak tergantung penyidikan.

Penulis : Arsuma
Editor  : Mercurius

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment