Risiko Serangan Siber dan Bias Algoritma Diingatkan OJK

by adm barito post
0 comments 1 minutes read
Teknologi Makin Tinggi, Layanan Perbankan Juga Harus Optimal

Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) mulai meluas di sektor perbankan. Survei terbaru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap sejumlah dampak negatif yang perlu diantisipasi industri.

Baca Juga: Jambore IMI Kalsel 2025: Libatkan Seluruh Komunitas Otomotif Banua

Dalam Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) untuk kuartal IV-2025, disebutkan bahwa sebagian bank telah menggunakan AI dalam berbagai proses bisnis.

Salah satu temuan penting adalah potensi tergesernya peran manusia dalam layanan perbankan. Survei mencatat, otomatisasi berbasis AI berpotensi menggantikan fungsi manusia, terutama di area operasional dan layanan dasar yang bersifat repetitif serta manual.

Meski demikian, teknologi AI diakui mampu meminimalkan human error pada aktivitas berulang. Selain itu, terdapat risiko yang berkaitan dengan keamanan siber dan ketergantungan teknologi.

Baca Juga: Jambore IMI Kalsel 2025: Libatkan Seluruh Komunitas Otomotif Banua

Sistem perbankan yang semakin terotomatisasi dan saling terhubung menjadikan data lebih rentan terhadap manipulasi maupun serangan siber.

SBPO juga menyoroti masalah etika dan privasi data. Penggunaan AI biasanya melibatkan pemrosesan data pribadi dalam jumlah besar, sehingga memunculkan pertanyaan mengenai transparansi, perlindungan data pribadi, dan persetujuan (consent) yang akuntabel.

“Terutama jika tidak disertai kebijakan Perlindungan Data Pribadi serta prinsip persetujuan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan,” tulis laporan survei tersebut dikutip Minggu (23/11/2025).

Baca Juga: Jambore IMI Kalsel 2025: Libatkan Seluruh Komunitas Otomotif Banua

Dampak negatif lainnya adalah potensi bias dalam pengambilan keputusan, mengingat AI sangat bergantung pada kualitas data dan algoritma yang digunakan.

Dengan berbagai risiko tersebut, OJK menegaskan bahwa penggunaan AI di sektor perbankan harus tetap berada di bawah kendali kecerdasan manusia.

AI dapat menggantikan prosedur, namun tidak dapat menggantikan nilai-nilai etika, kepercayaan, serta integritas yang menjadi fondasi utama industri perbankan.

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar