PMI Kalsel Terus Tingkatkan Kapasitas Pelayanan Kebutuhan Darah

by admin
0 comment 2 minutes read

LAPORAN-Ketua PMI Kalsel H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah sampaikan laporan di acara rapat kerja tahun 2019.(foto : sophan-brt)

Banjarmasin, BARITO – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Selatan terus berupaya meningkatkan pelayanan kebutuhan darah di Banua ini. Salah satunya dengan membahas berbagai program, termasuk dalam waktu dekat ini akan meresmikan pembangunan dan renovasi beberapa Unit Transfusi Darah (UTD) di beberapa Kabupaten di Kalsel.

Karena itu, PMI Kalsel menggelar Rapat Kerja Tahun 2019 di salah satu hotel berbintang di Banjarmasin, Sabtu (31/8/2019).

Raker tersebut dibuka Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel H Abdul Haris Makkie diikuti puluhan peserta pengurus PMI Tingkat Kabupaten/Kota se-Kalsel.

Ketua PMI Kalsel H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah mengungkapkan, memasuki paruh kedua tahun 2019 ini, PMI Kalsel terus tingkatkan kapasitasnya dalam melayani sektor kesehatan khususnya dalam pelayanan kebutuhan darah. Dimana PMI Kalsel dalam waktu dekat akan meresmikan pembangunan dan renovasi beberapa Unit Transfusi Darah (UTD) di beberapa Kabupaten di Kalsel. Di antaranya UTD di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Balangan, Tanah Bumbu dan Kotabaru. UTD-UTD baru tersebut ditargetkan bisa mencukupi kebutuhan darah di Kabupatennya masing-masing.

Gusti Iskandar menjelaskan, dengan bertambah dan makin menyebarnya UTD di Kalsel tentu meningkatkan kapasitas PMI melayani kebutuhan darah di Banua.

“Dengan makin luasnya jaringan UTD, maka tidak perlu lagi mengambil jauh-jauh ke UTD yang sudah ada di Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Tanah Laut,” kata Gusti Iskandar.

Lanjutnya, selain sarana dan prasarana UTD, paramedis donor darah yang melayani proses donor darah di UTD juga sudah dilatih di pusat pelatihan PMI di Bogor Jawa Barat. Sehingga seluruh paramedis khususnya yang menangani proses donor darah di seluruh UTD PMI di Kalsel sudah mengantongi sertifikasi.

Menurut politisi senior Golkar ini dengan bertambahnya jumlah UTD ini sejalan dengan makin tingginya kesadaran masyarakat di Kalsel untuk mendonorkan darahnya.

“Di Kalsel ada lebih empat ribu donor darah sukarela (DDS) yang rutin tiap tiga bulan sekali mendonorkan darahnya,” sebut Gusti Iskandar.

Diungkapkannya juga untuk kesiapsiagaan dalam misi kemanusian, PMI Kalsel memiliki jaringan relawan yang semakin bertambah yang jumlahnya di tahun 2019 ini ada lebih dari tiga ribu relawan. Sehingga PMI Kalsel berani tetapkan SOP waktu respon PMI atas bencana alam di Kalsel lebih cepat dibanding standar nasional.

“Kami di Kalsel tetapkan waktu respon paling lambat empat jam sudah ada di lokasi bencana siapkan posko PMI dan itu lebih cepat dibanding standar secara nasional yaitu enam jam,” kata Gusti Iskandar.

Pemerintah Provinsi Kalsel memberikan apresiasi kepada PMI Kalsel atas berbagai langkah dan upaya yang dilakukan untuk kemanusiaan.

Apresiasi ini disampaikan Gubernur Kalsel melalui Sekdaprov Kalsel H Abdul Haris Makkie kepada wartawan usai membuka Raker PMI Kalsel Tahun 2019.

“Peran PMI dalam aspek kemanusiaan, termasuk di Kalsel, tentunya sangat perlu diperhatikan dan didukung semua pihak,” kata H Abdul Haris Makkie.

Lanjut Haris, Pemerintah Provinsi Kalsel terus berupaya melibatkan PMI dalam berbagai kegiatan dan kesempatan.

“Pelibatan PMI ini upaya kita bersama meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran organisasi ini,” pungkasnya.sop

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment