PMI Kalsel Susun Program Kerja dan Renstra, Antisipasi Kebencanaan dan Kemanusiaan

by baritopost.co.id
0 comment 2 minutes read
Ketua PMI Provinsi Kalsel H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah saat menyampaikan kegiatan musyawarah kerja.(foto : ist)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan Musyawarah Kerja Tahun 2023 dengan tema “Bergerak Meneguhkan Komitmen Untuk Kemanusiaan” bertempat di salah satu hotel berbintang di Kota Banjarmasin.

Pelaksanaan musyawarah kerja itu selama tiga hari dari 8 hingga 10 Desember 2023 diikuti Pengurus PMI Provinsi Kalsel, PMI Kabupaten/Kota di Kalsel serta sejumlah relawan.

Musyawarah Kerja PMI Provinsi Kalsel Tahun 2023 ini dibuka Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor diwakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kalsel, Diaduddin, Jumat (8/12/2023).

Kepada wartawan, Ketua PMI Provinsi Kalsel, H Gusti Iskandar Sukma Alamsyah mengungkapkan digelarnya musyawarah kerja ini untuk menyusun program kerja dan rencana strategis (renstra) termasuk salah satunya mengantisipasi kebencanaan baik bencana alam maupun isu nasional yang muncul kembali, yakni Covid-19.

“Dengan musyawarah kerja ini, kami menyusun program kerja dan rencana strategis,” ujar Gusti Iskandar.

Gusti Iskandar menambahkan dengan menyusun program kerja dan renstra, kita berupaya meningkatkan peran PMI bersama para relawan saat menghadapi kebencanaan maupun penanggulangan kemanusiaan.

Baca Juga: Selain Kapolda Irjen Andi Rian Djayadi, Tiga PJU Polda Kalsel juga Dirotasi

Ia mencontohkan waktu kita mengalami Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu, dampaknya sangat luar biasa, PMI Kalsel pun turut serta waktu itu kerjasama dengan beberapa stakeholder, seperti Dinas Kesehatan, BPBD dan lainnya melakukan pencegahan dan penanggulangan Pandemi Covid-19.

Lanjutnya, saat ini pun kita kembali harus meningkatkan kewaspadaan seiring merebaknya lagi Virus Covid-19 ini, bahkan di negara tetangga, yakni di Malaysia dan Singapore masif terpaparnya.

“Inilah beberapa hal yang kami bahas nanti di Musyawarah Kerja PMI Kalsel Tahun 2023 untuk penyusunan program kerja yang tidak sporadik tapi terencana,” tandasnya.

PMI sebagai organisasi relawan, imbuhnya, sesuai tugas pokoknya, seperti penyediaan kebutuhan darah bagi masyarakat, kemudian penanggulangan dan penanganan bencana serta penanganan konflik sosial di masyarakat.

Disinggung ketersediaan darah di Kalsel, Gusti Iskandar mengucap syukur hal itu sudah tercukupi.

“Alhamdullilah, penyediaan darah itu tercukupi di Kalsel,” ucapnya.

Diungkapkannya di Kalsel sudah memiliki tujuh unit tranfusi darah (UTD) untuk memenuhi kebutuhan pasokan darah di 13 kabupaten dan kota.

“Kondisi ini berbeda jauh saat diawal saya menjabat Ketua PMI Provinsi Kalsel, waktu itu baru tiga UTD dibandingkan sekarang sebanyak tujuh UTD,” tukasnya.

Dengan tersedianya tujuh UTD itu, tambahnya, sehingga distribusi membagi pasokan darah ke-13 kabupaten dan kota di Kalsel sudah terjangkau.

“Walaupun permintaan darah naik, tapi kita juga melakukan sosialisasi ke masyarakat, agar suka rela mendonorkan darahnya untuk memenuhi kebutuhan darah di Banua,” pungkasnya.

Penulis/Editor : Sophan Sopiandi

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment