Banjarmasin, BARITO – Penyerapan anggaran penanganan Covid-19 di Kota Banjarmasin terbilang sekitar Rp 70 miliar dari Rp 92 miliar.
Dikatakan Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Banjarmasin, Subhan Noor Yaumil, penyerapan sebesar itu paling banyak digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin.
“Dari 92 miliar penyerapan penanganan Covid sudah terserap sekitar 70 miliar,” bebernya saat ditemui di Balai Kota Banjarmasin, Kamis (5/11).
Serapan yang di gunakan BPBD ada Rp 40 miliar atau sekitar 50 persen lebih yang diperuntukkan untuk operasional BPBD seperti penyemprotan disinfektan dan operasional lainnya.
Sisanya digunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang diperuntukkan untuk alat-alat kesehatan dan operasional tim garda depan serta lainnya.
“Penyerapan BPBD banyak digunakan untuk biaya operasional sisanya alat kesehatan oleh Dinkes Banjarmasin,” bebernya.
Ditanya rincian jelasnya, Subhan meminta menyakan ke sumber masing-masing instansi.
“Jelasnya langsung tanyakan ke BPBD,” cetusnya.
Terkait sisa anggaran yang nilainya sekitar 20 miliar. Itu akan masuk SILPA alias dikembalikan lagi ke kas negara.
Namun, kata Subhan, Pemko Banjarmasin tahun depan masih menganggarakan untuk penanganan Covid-19. Anggarannya terbilang Rp 20 miliar.
“Tahun 2021 untuk penanganan Covid dianggarkan 20 miliar. Jumlah ini sangat jauh dari 2020, itu karena melihat dari kasus yang saat ini semakin berkurang,” tutupnya.
Penulis: Hamdani