Pena Hijau Bantu Korban Banjir Sungai Tabuk Kabupaten Banjar

SERAHKAN BANTUAN-Salah satu anggota Pena Hijau Indonesia saat menyerahkan bantuan sembako kepada pengungsi di Dapur Umum Masjid Al-Munir di RT 05 diterima Zulkarnain selaku Pembakal Desa Sungai Tabuk Kota (pakai topi) Kecamatan Sungai Tabuk Kota Kabupaten Banjar, Selasa (19/1/2021) pagi. (foto:ist)

Sungai Tabuk, BARITO – Bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan telah menimbulkan kerugian sangat besar dan tercatat lebih dari 34 ribu warga terpaksa mengungsi. Komunitas Jurnalis Peduli lingkungan Pena Hijau Indonesia memberikan bantuan kepada warga korban banjir di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Selasa (19/1/2021) pagi.

Salah satu desa terdampak banjir adalah Desa Sungai Tabuk Kota, Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Banjir menyebabkan 2.147 warga harus mengungsi ke berbagai posko maupun secara mandiri. Pembakal Desa Sungai Tabuk Kota, Zulkarnain mengatakan, banjir terjadi di wilayahnya sejak Rabu (13/1).

“Yang paling parah terendam di RT 3 dan 4 Pemakuan Darat Desa Sungai Tabuk Kota. Kawasan tersebut hingga kini menjadi paling banyak rumah terendam hingga satu meter di dalam,” ujarnya. Dia menambahkan di Kecamatan Sungai Tabuk ini memiliki 20 desa dan satu kelurahan.

Menurut Zulkarnain sejauh ini distribusi bantuan bagi warga korban banjir belum merata dan tidak mencukupi. Warga terpaksa mengandalkan bantuan dari masyarakat lain yang peduli. “Memang bantuan dari kecamatan ada tapi jumlahnya sedikit, sehingga kami tidak bisa tergantung dengan bantuan kecamatan, “terang Zulkarnain.

Lebih jauh dikatakan Zulkarnain bila melihat kondisi saat ini banjir diperkirakan masih terus bertahan akibat kondisi air pasang. “Belum ada penurunan banjir. Pemerintah seharusnya mendistribusikan logistik cepat tanggap secepatnya,”tuturnya.

Ketua Pena Hijau Indonesia, Denny S Ainan menyatakan keprihatinan atas bencana banjir yang melanda 11 kabupaten/kota di Kalsel dan disebut terparah sejak 50 tahun terakhir ini. “Tidak hanya akibat tingginya curah hujan, bencana banjir juga dipengaruhi kondisi degradasi lingkungan dan permasalahan tata ruang,” ujarnya.

Penulis: Arsuma

Related posts

Peringatan Otonomi Daerah di Banjarmasin Angkat Lingkungan Sehat

Hilyah Aulia Pendaftar Pertama

Anang-Aspihani Siap Maju Pilwali Banjarmasin