Pabrik Karet di Bati Bati Ambruk

* Satu Meninggal Dunia, 7 Orang Luka-luka.

by baritopost.co.id
0 comment 3 minutes read
Tim relawan gabungan berhasil mengevakuasi salah satu korban selamat dari reruntuhan pabrik karet. (foto ist/brt) 

Pelaihari, BARITOPOST.CO.ID – Salah satu Bangunan Pabrik Karet milik PT KJW di Wilayah Kecamatan Bati – Bati Kabupaten Tanah Laut (Tala) ambruk pada hari Kamis (9/3/23) sekitar pukul 12.50 Wita.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad, S.Sos mengatakan, Tim SAR Gabungan lakukan proses evakuasi korban bangunan runtuh pabrik karet PT. Kintap Jaya Wattindo-PKR  di Kecamatan Bati Bati Kabupaten Tala.
Berdasarkan penuturan wawan salah satu karyawan PT. Kintap Jaya Wattindo-PKR yang menghubungi com center Basarnas Banjarmasin, insiden terjadi saat mereka sedang beristirahat di luar gedung, tiba – tiba mendengar suara keras dari pabrik dan setelah didatangi ternyata pabrik sudah dalam keadaan runtuh.

Baca Juga: Sidang Dugaan Korupsi KONI Banjarbaru, Dari Kuitansi Kosong Hingga Pencatutan Nama

Dari hasil laporan Basarnas Banjarmasin,  ada 8 orang korban, 7 berhasil di evakuasi dalam keadaan Luka luka dan langsung dilarikan  ke Rumah Sakit  1  orang korban masih dalam pencarian Tim SAR gabungan. Adapun  data korban antara lain M Abdullah, Nunci, M Kariadi, Eko Arisandi, Dian, Mahdiannoor ( warga desa liananggang kec. Bati – Bati ), Arjuni dan terakir M Yunus warga desa lianganggang yang masih dalam proses pencarian.  Akhirnya pencarian terhadap salah satu korban atas nama M Yunus berhasil di evakuasi, namun nyawa pria ini tidak dapat tertolong lagi dan menghembuskan nafas terakhirnya.

“Korban atas nama M Yunus berhasil dievakuasi pada pukul 16:50 Wita dalam keadaan meninggal,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad di Banjarbaru, Kamis.

 

Sebelumnya, Basarnas dibantu tim SAR gabungan dan relawan berupaya keras mengevakuasi korban lantaran terjebak di bawah puing-puing bangunan.

Amrad menjelaskan pasukan membawa rescue compartement dengan peralatan ekstrikasi yang biasa digunakan untuk evakuasi kecelakaan atau reruntuhan bangunan berupa Rescue Extrication Portable, FGDR (Findar Ground Penetrating Radar), combi cutter dan ram.

“Jadi misalnya alat pemotong besi digunakan untuk memotong besi reruntuhan bangunan yang menutupi badan korban,” tutur Amrad.

Setelah menemukan korban, petugas mengakhiri proses evakuasi yang berlangsung mulai pukul 13.00 WITA dengan total korban yang dievakuasi tujuh orang dalam kondisi terluka.

Baca Juga: Dalam Kondisi Sakit, Mantan Kades Damit Divonis 4,5 Tahun

Awalnya, petugas mampu mengevakuasi tujuh korban dengan kondisi terluka, yakni M Abdullah, Nunci, M Kariadi, Eko Arisandi, Dian, Mahdiannoor dan Arjuni yang dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Amrad menyampaikan terima kasih kepada tim yang dipimpin Kasubsi Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Banjarmasin Amri Zuna Kurniawan dan juga seluruh personel SAR gabungan bersama relawan dan masyarakat karena bekerja keras membantu evakuasi sehingga semua korban ditemukan.

Penulis: Ardian 

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment