Banjarmasin, BARITO – Miris, separuh dari 1882 jumlah WUB (Wira Usaha Baru) di Banjarmasin ternyata stagnan alias gulung tikar. Penyebab gagalnya berwirausaha itu diduga karena faktor pelaku usaha itu sendiri.
Menurut PLT Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, Norbiansyah mengatakan, belum genap 4 tahun program tersebut berjalan baru bisa membentuk 1882 wira usaha baru. Namun disayangkannya hampir 50 persen dari jumlah tersebut tidak aktif lagi.
Itu terjadi karena banyak pelaku usaha belum siap terjun dalam dunia perdagangan. Sehingga mereka kalah bersaing dengan unit usaha lain.
“Padahal dari pihak pemerintah sudah memberikan pembinaan mulai dari cara pembuatan, sampai cara pemasarannya,” jelas Norbi.
Selain itu ia mengatakan, pola pikir masyarakat yang maunya instan juga menjadi hal yang membuat wirausaha yang dibina mudah untuk menyerah dengan keadaan.
“Padahal tidak ada usaha yang langsung besar, semua butuh proses untuk menjadi pengusaha yang besar dan maju,” ucapnya.
Senada dengan Norbi, Kabid UMKM Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin Sri Rusnan, menambahkan, dari wira usaha yang tumbang kebanyakan berasal dari sektor wira usaha kuliner.
Sementara, unit usaha yang tetap bertahan dan masih laku dipasaran adalah usaha jasa seperti babershop, las, menjahit, dan teknik mesin.
“Kami dari Dinas terkait akan selalu membuka ruang untuk para pelaku usaha mikro yang hendak konsultasi dan mencari jalan keluar untuk permasalahan yang menimpanya usahanya,” tandasnya.
Ia berharap untuk para pelaku wirausaha baru, bisa mengembangkan bakat yang dimilki dan selalu melakukan inovasi baik dalam hal kemasan, produk yang dihasilkan, maupun dalam hal promosi penjualan.
Penulis: Hamdani