Banjarmasin, BARITO – Markas TNI Angkatan Laut (AL) Banjarmasin tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang tak dikenal, sebanyak 10 pria menggunakan senjata api laras panjang hingga terjadi baku tembak, Senin (14/6/2021) siang. Datang menggunakan dua mobil Pickup dan Jimny serta satu motor trail diduga teroris menyerang dari segala penjuru, beruntung personil Lanal yang selalu siaga berhasil mengatasi serangan tersebut.
Baku tembak hingga bom molotov dilemparkan oleh sekelompok orang mengenaka baju kaos itu, bahkan tembakan terjadi di sekeliling Lanal. Anggota AL kemudian terus bertahan hingga menambah personil baik dari atap posko maupun ujung Lanal membidik para terois tersebut.
Tak hanya itu kesiapan Lanal juga diuji dengan serangan udara, personil pun menempati posko guna berlindung guna mempertahankan mako Lanal. Bahkan juga ada personil di atap rumah hingga bom membakar satu posko. Pasukan pun memadamkan api dengan sarana dan dibantu unit damkar SP hingga para medis yang mengevakuasi korban tembakan tersebut.
Komandan Pangkalan AL (Danlanal) Banjarmasin Kolonel Laut (P) Herbiyantoko mengatakan, dalam simulasi itu melibatkan sebanyak 150 orang. Sementara satu kompi Pasukan Khusus Anti Huru-Hara dibentuk guna menanggulangi hal tersebut.
“Kegiatan Uji Terampil P1-P2 Glagaspur dilaksanakan selama 2 hari dari 13 sampai 14 Juni 2021. Maksud dan tujuan kegiatan ini adalah disamping untuk penilaian juga sebagai ajang uji keterampilan dan kemampuan profesional Prajurit sesuai tugas dan fungsinya,”sebutnya yang menjabat sejak 22 Maret lalu.
Kol laut P Herby menambahkan, Uji Terampil tingkat 1/P1 meniitikberatkan pada kesiapan perorangan dan kelompok dalam menggunakan peralatan atau persenjataan. Sedangkan tingkat 2/P2 merupakan kesiapan Pangkalan dalam melaksanakan tugas bersama-sama secara teknis dan taktis sesuai Tugas Fungsi sehingga memberikan gambaran tentang kesiapan Operasional Satuan.
Adapun materi Uji Terampil menurutnya, pemeriksaan perangkat lunak/ Software dan uji tulis. PDD Khas TNI AL meliputi Prosedur Pengibaran Bendera dan Penempatan Pengawal, Apel Divisi Jaga, Penempatan Penjagaan, Ronda Malam, Jajar Kehormatan dan Vall Reep.
Selanjutnya saat serangan bagaimana Kecakapan Bahari meliputi : Tali-temali, Pluit. Hingga Komunikasi Semapur dan Isyarat Lampu dan Formasi PHH serta Latihan Menembak dan bongkar pasang senjata.
Yang tak kalah penting adalah, peran Pertahanan Pangkalan meliputi Peran PHH menghadapi Massa, Peran Anti Teror dan Sabotase, peran Tempur Bahaya Umum, peran Tempur Bahaya Udara hingga.
“Pada kegiatan simulasi Pertahanan Pangkalan, Lanal Banjarmasin bersinergi dengan Polda Kalsel dan Tim Jihandak Satbrimob Polda Kalsel dalam simulasi penanganan aksi teror dan sabotase,”terang Kol Laut P Herby.
Dia menambahkan dengan simulasi itu anggota dapat memanggulangi secepat mungkin. Karena itu prajurit pasukan Huru-hara lanal dapat bertindak sesuai prosedur guna penanggulangan. Pihaknya siap bersedia membantu pihak Pemprov apabila terjadi situasi demikian.
“Untuk Pasukan Huru Hara ini melibat satu Kompi hendaknya bisa melaksanakan bantuan bila ada demi yang terjadi anarkis, namun siap berkoordinasid engan Polda kalsel,”ingatnya.
Danlanal Banjarmasin ini menyatakan bersyukur untuk wilayah kalsel sendiri masih minim dari gangguan kamtibmas yang menonjol seperti itu, intinya Bumi Lambung mangkurat masih kondusif.
“Di Kalsel hanya keributan kecil biasanya saja dan masih cukuip adem ayem, Hanya ancaman kecil yang terjadi. Sedangkan di perairan yang dijaga hanya pencurian kapal maupun tongkang saja,”pungkasnya.
Penulis: Arsuma Editor : Mercurius