Banjarmasin, BARITO – Puluhan warga Komplek Citra Land Jalan A Yani Km 8 Banjarmasin dibuat resah dengan adanya tambahan RT baru dilingkungan tempat tinggal mereka.
Keresahan warga disebabkan keberadaan RT 15 dengan Ketua RT H Abdul Wahidi diluar sepengetahuan warga.
Puluhan warga yang diwakili Mardani SH MH mengaku tahu, setelah mendapat undangan pembentukan ta’wir masjid Al Amin Citra Land yang diketahui dan ditandatangani ketua RT 15 H Abdul Wahidi SE. “Kami terkejut, lho kok ada Rt baru,” ujar Mardani.
Dari undangan dan informasi didapat, ternyata keberadaan RT tersebut dibentuk oleh sekelompok warga yang diduga mempunyai kepentingan di perumahan elit tersebut.
“Tentunya kami keberatan atas keberadaan RT tanpa melibatkan musyawarah warga,” ujar Mardani, Selasa (25/2) kemarin.
Apalagi kalau melihat, pembentukan RT itu menyalahi prosuder. Sebab persyaratan untuk membentuk RT selain harus musyawarah dan mufakat warga, juga yang bertempat tinggal harus memiliki KTP setempat.
“Sementara masih banyak warga Komplek Citra Land domisili KTP-nya Banjarmasin dan daerah lainnya,” jelas Mardani yang merupakan mantan Lurah Kertak Hanyar II tersebut.
Warga sendiri sejak kemarin ujar Mardani sudah mengumpulkan KTP tanda ketidaksetujuan mereka atas keberadaan ketua RT 15. Dan meminta agar aparat terkait dalam hal ini Kades Simpang Empat yang sudah memberikan SK sementara untuk mencabut jabatan RT tersebut.
Sementara pakar hukum yang juga warga Citra Land DR Fauzan Ramon SH MH juga merasa resah dengan keberadaan RT tersebut. Apalagi dikepengurusan RT tanpa sepengetahuan, isterinya dilibatkan sebagai salah satu pengurus.
“Ini sudah manipulasi data,” ketusnya.
Fauzan sendiri mengatakan mendukung saja kalau di Citra Land akan dibentuk RT baru, sebab sekarang ini mereka ikut RT sesuai zona kelurahan dan desa dekat perumahan. “Tak masalah asal sesuai prosuder,” katanya.
Diutarakan selama ini kalau ingin berurusan dengan RT, warga elit Citra Land selalu dibantu pihak manajemen perumahan.
Kades Simpang Empat Zubaidi yang dikonfirmasi mengatakan kalau SK yang dia keluarkan hanya sementara. Sehingga kalau ada yang merasa keberatan apalagi ternyata prosudernya salah, pihaknya siap akan mencabut jabatan RT tersebut.
“Waktu itu karena ada sekelompok orang yang mengatas namakan warga Citra Land, ya kita setujui saja. Menemui warga untuk konfirmasi juga cukup sulit,” ucapnya seraya mengatakan akhirnya menyetujui dengan SK sementara.
Penulis: Filarianti