Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Dr H Karlie Hanafi Kalianda, SH, MH menghimbau Pancasila harus terus disosialisasikan ke masyarakat agar tidak mudah dilupakan, karena Pancasila harus menjadi pegangan bangsa dalam berperilaku sehari-hari.
Hal itu dikatakan Karlie Hanafi dalam perbincangan dengan wartawan di Banjarmasin, Ahad (28/7/2024) setelah sebelumnya dia menggelar Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-nilai Ideologi Pancasila di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Barito Kuala (Batola) di Marabahan, Jumat (26/7/2024).
“Mengapa Pancasila perlu disosialisasikan? Karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu belakangan ini mulai memudar dan banyak yang kurang memahami apalagi mengamalkannya,” ujar Karlie Hanafi.
Sebelumnya dalam kegiatan sosialisasi, politisi senior Golkar ini mengatakan dengan dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara, maka masyarakat Indonesia tidak hanya dituntut memahami ideologinya, namun juga menjadikan Pancasila sebagai dasar perilaku sehari-hari.
Baca juga: Rawan Disalahgunakan, Kecubung Harus Dihindari dan Diawasi
“Segenap masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Barito Kuala harus menjadikan Pancasila sebagai dasar berperilaku,” tegasnya.
Sosialisasi tersebut dihadiri Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Batola, H Jaya Hidayatullah beserta segenap jajaran instansi ini.
Pada kesempatan itu Staf Ahli DPRD Provinsi Kalsel, H Puar Junaidi, S.Sos, SH, MH selaku narasumber antara lain mengatakan Pancasila merupakan ideologi yang cocok bagi Indonesia. Ia juga mengajak kalangan untuk menjadikan Pancasila sebagai perilaku keseharian.
“Dengan Pancasila kita tangkal ideologi yang tak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa, diantaranya faham-faham radikalisme maupun kegiatan separatisme yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia,” ujarnya.
Puar juga mengakui telah memudarnya penerapan dan pemahaman Pancasila oleh bangsa Indonesia masa kini antara lain terlihat dari berbagai konflik berbasis intoleransi agama atau budaya yang semakin kerap bermunculan di daerah.
“Kurangnya rasa persatuaan dan kesatuan, mementingkan diri sendiri atau kelompok dan lain-lain,” beber politisi senior Golkar Kalsel ini.
“Sedangkan upaya-upaya pengenalan dan pembinaan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, wujudnya adalah dengan menggelar kegiatan sosialisasi seperti yang kita laksanakan hari ini,” ujarnya.
Baca Juga: Jelang Pilkada Serentak 2024, Bawaslu HST Rakor dan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif
Puar juga menyinggung tentang gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme yang bisa terjadi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu mentalitas yang tidak stabil sehingga ingin mencari hal baru, ketimpangan ekonomi yang kian hari kian melebar, persoalan budaya yang dianggap harus dirombak secara radikal serta wawasan keilmuan keagamaan yang kurang.
“Hanya dengan menjadikan Pancasila sebagai pedoman atau pandangan hidup bisa menangkal gerakan-gerakan radikal-ekstrem-terorisme,” tambahnya.
“Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam sila-sila dari Pancasila harus dipahami dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia, sehingga memiliki dasar yang kuat dan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melawan paham radikalisme maupun terorisme,” pungkasnya.
Penulis/Editor/: Sophan Sopiandi
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya